Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekhawatiran yang Melumpuhkan Hidup Kita

27 November 2024   10:15 Diperbarui: 27 November 2024   12:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB

Kekhawatiran bisa sedemikian rupa menguasai hati kita sehingga melumpuhkan hidup kita. Mau belajar tidak bisa konsentrasi karena khawatir. Mau memikirkan hal tertentu tidak bisa karena pikiran kita diisi hal yang kita khawatir kan. Mau istirahat atau tidur pun tidak bisa karena begitu kita memejamkan mata, langsung kekhawatiran kita menguasai hati dan pikiran kita.

Apa sebenarnya khawatir itu? Definisi khawatir adalah sebuah perasaan takut (gelisah, cemas) terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Hal ini menarik! Contoh: Kita tidak tahu apakah besok akan hujan. Maka sepanjang hari kita khawatir akankah besok hujan. Coba pikirkan, apakah dengan kita khawatir bisa mengubah cuaca besok? Bukankah lebih baik kita menyiapkan payung agar jika besok hujan kita siap menghadapi nya?

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan, karena Tuhan yang memelihara kamu. Kembali pada ilustrasi sebelumnya, tindakan yang tepat saat menyikapi potensi hujan esok hari adalah menyiapkan payung. 

Demikian pula hidup kita, tindakan yang tepat saat menyikapi hal yang belum kita ketahui adalah dengan percaya kepada pemeliharaan Tuhan. Ingat Firman Tuhan tidak pernah kembali dengan sia sia! 1 Petrus 5:7 tidak asal saja ditulis! Tetapi Firman Tuhan ini pasti digenapi.

Kekhawatiran ini sangat berbahaya bagi kehidupan kita. Saat kita lengah dan membuka celah, maka seperti air yang menerobos masuk melalui celah yang kecil, demikian pula kekhawatiran ini dapat masuk dan dengan cepat memenuhi hati kita.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Kekhawatiran dapat menjadi salah satu sarana iblis untuk menjatuhkan iman kita. Ibarat singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya, seperti itulah iblis menebar suara teror yang membawa kekhawatiran disekitar hidup kita. Singa yang mengaum memang memberikan tekanan kengerian tersendiri! Pikir kita, jangan jangan sebentar lagi kita diterkam singa itu! Tetapi sebenarnya suara singa yang mengaum-aum sebenarnya tidak akan mematikan kita, hanya memberikan teror dan kengerian saja.
Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB

Oleh karena itu, kita harus melawan setiap kekhawatiran yang mulai muncul dalam hidup dan pikiran kita. Lawanlah pikiran dan kekhawatiran dengan iman yang teguh! Iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus (Roma 10:17). Apakah hidupmu sudah diisi dengan Firman Tuhan? Gunakan iman dan Firman Tuhan untuk melawan kekhawatiran mu.

Jangan biarkan kekhawatiran melumpuhkan hidup kita, dengan cara:
1. Percayalah pada pemeliharaan Tuhan saat menghadapi hal yang belum kita ketahui.
2. Sadar dan berjagalah untuk mencegah kekhawatiran berkembang dalam hidup dan hati kita.
3. Iman dan Firman Tuhan adalah senjata utama kita menghadapi kekhawatiran hidup.
=p.adi=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun