percaya kepada Kristus Yesus, maka kita adalah anak Allah. Bukan hanya kita menerima status sebagai anak Allah, kita juga menerima sifat Kristus. Mari kita berhenti sejenak, kita ini sebenarnya adalah orang berdosa, seteru Allah, yang seharusnya binasa.
Hanya kemurahan Allah maka ada jalan bagi kita agar hubungan kita dengan Allah pulih; yaitu: manusia dibebaskan oleh Kristus Yesus.
Yang perlu manusia lakukan untuk berbaik kembali dengan Allah adalah percaya kepada Yesus. Kembali pada Firman Tuhan dalam surat Galatia, saat kita percaya kepada Yesus, maka kita kembali memiliki relasi dengan Allah, bahkan disebut sebagai anak Allah. Bukan hanya kita menerima status sebagai anak Allah, kita juga menerima sifat Kristus.
Sebagai anak Allah, maka ada hak serta kewajiban yang mengikuti. Karena kita adalah anak Allah, maka kita juga adalah ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah. Dan kita harus turut menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Apa yang dimaksud dengan menderita bersama-sama dengan Dia?
Menderita bersama-sama dengan Dia berarti berusaha untuk melawan natur alami kita untuk hidup dalam dosa. Keinginan daging kita adalah melakukan dosa yang terasa nyaman bagi daging kita. Kasih karunia Tuhan seperti tertulis dalam Galatia 3:27 menyebutkan bahwa kita menerima sifat-sifat Kristus sendiri sehingga Tuhan mampukan kita untuk semakin hari semakin serupa dengan Allah yang adalah Bapa kita.
Refleksi bagi kehidupan kita:
1. Iman percaya kepada Kristus menjadikan kita anak Allah.
2. Setiap orang yang percaya kepada Yesus, hubungannya dipulihkan dengan Allah.
3. Sebagai anak Allah, kita menjadi ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah.
4. Sebagai anak Allah, kita menerima sifat Kristus yang menolong kita menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Yesus.
=p.adi=
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H