Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati Yang Waspada

28 November 2024   05:00 Diperbarui: 25 November 2024   08:49 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari https://www.freepik.com/free-vector/education-word-card-english-opposites-word_25592770.htm

Daud adalah seorang tokoh penting dalam Alkitab yang bisa menjadi contoh yang menarik. Daud bisa menjaga hatinya tetap rendah hati apapun posisinya. Tetap menggembalakan domba setelah di urapi sebagai raja. Tidak menunjukan arogansi setelah mengalahkan Goliath. Namun demikian Daud pernah juga jatuh dalam dosa saat tidak waspada menjaga hati. Daud berzinah dengan Batseba dan dilanjutkan membunuh Uria suaminya. 2 Samuel 11:1 menceritakan bahwa kejatuhan Daud tersebut diawali saat ia memilih tidak pergi berperang seperti raja pada umumnya tetapi menyuruh panglimanya memimpin perang, dan Daud memilih tinggal di Yerusalem. Kejatuhan Daud dimulai saat Daud tidak maksimal menjalankan perannya dan memilih untuk bersantai.

Mazmur 51 merupakan ekspresi setelah Daud ditegur oleh Tuhan.
Dampak yang dirasakan Daud karena tidak menjaga hatinya benar dihadapan Tuhan, adalah:
1. Mengalami stagnasi dalam pertumbuhan rohani nya.
Daud sadar atas pelanggaran yang dilakukannya dihadapan Tuhan dan Daud berjuang untuk menang atas dosa.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB

2. Kehilangan sukacita dari Tuhan.
Tuduhan yang terus datang kepada kita karena pelanggaran kita membuat kita tidak bisa bersukacita dalam Tuhan.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB

3. Tidak lagi terhubung dengan Tuhan.
Sebenarnya bukan Tuhan yang meninggalkan kita, tetapi dosa dan pelanggaran kita menjadi penghalang doa dan relasi kita dengan Tuhan.
Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Meski demikian tidak ada dosa dan pelanggaran yang terlalu besar yang tidak bisa diampuni oleh Tuhan.
Bagaimana kita bisa menjaga hati kita lurus dihadapan Tuhan?
Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Mari kita membuka hati kepada Roh Kudus untuk introspeksi dan Firman Tuhan akan mengingatkan kita. Situasi yang terjadi di kehidupan kita membuat kita mengenal pikiran kita. Bandingkan pikiran kita dengan kebenaran Firman Tuhan, apakah sudah sejalan?

Hati yang waspada, aplikasinya dalam hidup kita adalah:
1. Setiap hari minta Tuhan menyelidiki kondisi hati.
2. Bandingkan pikiran kita dengan kebenaran Firman Tuhan.
3. Kenali dan taat pada tuntunan Firman Tuhan 

=p.adi=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun