Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tetapi Kamu Enggan!

21 Oktober 2024   05:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   07:21 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari https://st.depositphotos.com

Yesaya 30:15-16 TB
[15] Sebab beginilah firman Tuhan Allah, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, [16] kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Tantangan hidup sering kali muncul tanpa bisa diprediksi. Sering kali waktu menjadi ruang sempit dimana kita harus segera memutuskan atau bertindak.


Alkitab sering kali mengajarkan sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh logika dunia. Firman Tuhan mengajarkan, "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Petunjuk Firman untuk selamat dari krisis dan kuat menghadapinya, adalah:
1. Bertobat dan tinggal diam maka kita akan selamat.
2. Tinggal tenang dan percaya adalah letak kekuatan kita.

1 Yohanes 1:9 TB
[9] Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Kita bertobat dengan mengakui dosa kita dihadapan Tuhan. Maka Tuhan akan mengampuni segala pelanggaran kita. Pelanggaran kita itulah yang menghalangi doa kita didengar oleh Tuhan (Yesaya 59:2). Setelah kita bertobat, penghalang doa sudah disingkirkan. Langkah selanjutnya, menaikan doa kita kepada Tuhan.

Maka sekarang waktunya kita tinggal tenang dan percaya bahwa Tuhan punya rencana yang terbaik bagi hidup kita. Fase ini adalah fase yang tidak mudah dan tidak nyaman. Alkitab pun mencatat bahwa kita enggan untuk berada pada fase menunggu ini. Sering kali pada fase ini kita tidak melihat Tuhan bekerja, bahkan situasi nya nampak semakin buruk. Kondisi yang memicu kita untuk mencari jalan sendiri untuk keluar dari situasi itu. Orang yang tenang adalah mereka yang mau menjadikan Tuhan sebagai sumber pertolongan dan kekuatan mereka (Yesaya 40:29 - 31a TB).


Dalam menghadapi tantangan, arahkan pandangan kita kepada Tuhan dengan:
1. Membawa segala sesuatu kepada Tuhan, akui kekurangan, kesalahan, dan kelemahan kita.
2. Tenang menanti dengan percaya bahwa Tuhan mendengar doa kita dan Tuhan punya rancangan yang terbaik bagi kita.

=p.adi=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun