Mohon tunggu...
Prayogo Tulus
Prayogo Tulus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja sebagai tukang cuci piring ^____^ ? http://prayogot.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembunuh!

14 Oktober 2013   18:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:32 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pem . . bu . . . nuh . . . ! '', teriak
Murti , ''Angel ! ada pembunuh
bersembunyi di belakang pohon
itu !'' , lanjutnya .

Angel sendiri sedang duduk -duduk di
kursi taman sibuk dengan
handphonenya tak mendengar
teriakan Murti . Atau memang Angel
tak bisa mendengar teriakan Murti?

Murti makin panik ketika Irwan,
anaknya yang berusia empat tahun
menarik ujung bajunya sambil
menangis .
'' Jangan menangis Irwan ! '', bentak
Murti , '' maaf ya sayang bukan
maksud mama begitu '', lanjut Murti
kemudian setelah sadar ucapannya
terlalu kasar .

Irwan makin menjadi, tangisnya makin
keras .Irwan belum mengerti akan
permintaan maaf mamanya, yang dia
tahu mama telah memarahinya .
'' Bentar lagi sayang '', ucap Murti
menenangkan Irwan sambil mencium
kening anaknya .

Irwan mulai tenang tapi tidak dengan
Murti, dia mulai lagi melihat keadaan
Angel setelah perhatiannya teralihkan
oleh tangis Irwan .

Ada seorang pria tampan duduk
disamping Angel , Murti tersenyum
lega apalagi si pria pembunuh tadi
yang bersembunyi di belakang pohon
sepertinya akan meninggalkan Angel
setelah ada orang lain di sekitar
Angel .

'' Mama . . . ''
'' Papa pulang cepat kok gak bilang -
bilang, mama belum masak apa -apa
nih .''
'' Gimana bisa masak nonton sinetron
terus'' ,ledek suami Murni , ''
benarkan Irwan? '' lanjutnya sambil
menciumi anaknya
'' Papa . . . ''

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun