Vokalis band indie fenomenal tanah air .Feast., Baskara Putra baru-baru ini ramai diperbincangkan oleh kaum muda. Pasalnya ia memilih nama Hindia untuk menjadi nama panggung dari proyek solonya.
Diketahui juga baru-baru ini, Baskara Putra (Hindia) merilis album solo barunya yang berjudul 'Menari Dengan Bayangan' yang sukses membuat telinga anak muda yang mendengarnya menjadi 'orgasme' , termasuk saya.
Melansir dari salah satu media online, Baskara mengatakan bahwa album solo projeknya tersebut terinspirasi saat ia menonton konser musisi solo John Mayer.
"Tiba-tiba pulang dari konser itu, gue pikir banyak sampai tidak bisa bangun gitu," jelas Baskara dalam sebuah wawancara, Jumat, 29 November 2019.
"Selama kontemplasi dalam dua minggu itu, gue mulai berpikir kayak, 'Apa saja yang sudah gue alami di hidup ini yang mungkin bikin gue jadi kayak ini sekarang? Apa yang salah? Apa yang bisa lebih baik lagi?'," lanjutnya.
'Dehidrasi' jadi lagu yang paling greget
Dalam proses pembuatan lagu ini dan album yang bertajuk 'Menari Dalam Bayangan' tersebut, Baskara mengatakan ia dibantu oleh produser musik Petra Sihombing.
"Gue selalu suka karya Petra karena kualitasnya. Menurut gue Petra selalu bisa menerjemahkan apa pun yang kompleks menjadi sesuatu yang sangat ringan," kata Baskara seperti yang dilansir dari laman kuyou.id.
Lagu yang berjudul 'Dehidrasi' menurut saya memiliki arti makna yang kuat, seperti dalam liriknya yang mengatakan 'hati-hati, dalam memilih racunmu," yang menurut saya mengartikan bahwa kami (remaja---red) harus bijak memilih teman yang dimana bahkan teman pun masih tetap bisa menjadi racun.
Selain Petra, Baskara juga dibantu oleh enam produser lain, seperti Kareem Soenharjo untuk lagu "Evaluasi" dan "Jam Makan Siang". Kemudian ada Rizky Indriyadi untuk "Untuk Apa/Untuk Apa?" dan "Apapun yang Terjadi".