Ketika trend Musik Indie bergenre Emo sudah mulai tergerus ombak musik-musik bergenre populer dan alternatif seperti 30 Second To Mars, Angels and Airwaves, Coldplay di Era 2000 hingga 2010, bagi saya segala jenis musik itu terasa nikmat di dengarkan jika kita sebagai pendengar mamang, lah typo kan tuh.. maksud saya memang merasa klop atau cocok dengan musik yang kita dengarkan, terlebih jika kita suka lirik nya.Â
Trend musik Emo bagi saya adalah Golden Era pada jamannya, mungkin sekitar 2005 hingga 2010, dimana band Emo luar pertama yang saya dengarkan adalah Underoath, Saosin, Silverstein, From First To Last (vokalisnya sekarang jadi DJ terkenal yaitu Skrillex), Alesana, Blessthefall, Chiodos, kalau di scene musik Emo lokal ada yang paling harum namanya Killing Me Inside (sebelum jadi pop seperti sekarang ya), Alone At Last, The Side Project, Seems Like Yesterday, dan Killed by Butterfly.Â
Wah jadi nostalgia deh... di Era Millenial ini saya cukup resah karna terlalu banyak musik-musik Indie yang membawakan musik-musik syahdu dan saya pribadi menganggap Musik Emo masih tetep dibutuhkan untuk konsumsi orgasme telinga beberapa orang (termasuk saya), saat berselancar di dunia internet tak sengaja saya menemukan sebuah band bernama Eleventwelfth,Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H