Bioskop Mitra 21 Surabaya
Sekian lama saya meninggalkan kota pahlawan ini memang terdapat banyak perubahan, sempat pula saya berkicau di twitter terkait dengan perubahan-perubahan yang ada. Sabtu malam lalu (25/1) terdapat banyak acara di kota metropolis ini, konser musik, road show acara televisi, acara UKM kampus juga pertunjukan ludruk. Malam itu saya menyempatkan waktu ke Gedung Kesenian Cak Durasim untuk menonton film-film pendek karya UKM sineas Universitas Airlangga dan lanjut menonton ludruk di Gedung Kesenian Surabaya.
Masih ada di ingatan saya bangunan yang diapit antara Balai Pemuda dan DPRD Kota Surabaya ini dulu adalah bioskop Mitra 21. Terakhir menonton bioskop disana adalah saat saya masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP), saat itu menonton Ayat-Ayat Cinta dengan Ibu. Sejak saat itu pula (sekitar tahun 2007-an) terdengar kabar bahwa gedung tersebut akan beralih fungsi.
Gedung bioskop itu kini berubah menjadi Gedung Kesenian Surabaya dan perpustakaan kota. Sempat bertanya kepada petugas, ternyata lantai satu digunakan sebagai perpustakaan dan pusat bahasa Kota Surabaya. Fasilitas ini buka mulai pukul delapan pagi hingga delapan malam. Saya rasa sangat rugi apabila masyarakat Surabaya tidak memanfaatkan ruang baca ini dengan maksimal. Saya lihat koleksi buku dan majalah disini cukup update ditujang dengan suasana yang nyaman.
Eskalator dan lift sudah siap mengantarkan pengunjung ke lantai dua ruang pertunjukan. Memasuki ruangan, tak ubahnya ruangan ini memang seperti bioskop, hanya berbeda stage pertunjukan saja. Bagi saya ini adalah menonton ludruk dengan fasilitas bioskop XXI, bukan lagi 21. Properti gedung kesenian ini tidak kalah bagus dengan fasilitas hiburan modern XXI yang berada di mall. Lantai marmer, ramahnya pelayanan petugas, toilet sampai ruangan pertunjukan-pun bersih dan terlihat mewah.
Ini membuat saya terhenyak sejenak dan bersyukur bisa hidup di kota ini, walaupun mall telah terbangun berjejer tetapi masih dapat kita temukan fasilitas penyeimbang seperti gedung kesenian dan perpustakaan yang tak lain juga untuk masyarakat. Semoga kedepan Surabaya semakin maju tanpa meninggalkan kearifan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H