Mohon tunggu...
Rennie Wihardani
Rennie Wihardani Mohon Tunggu... Human Resources - CHRO | Sahabat Generasi Emas | Ketua Kartini DPD Perindo Kota Bekasi

CHRO | Sahabat Generasi Emas | Ketua Kartini DPD Perindo Kota Bekasi | expert in career development, competency and performance employee | renniewihardani6@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia Masuk Era Mobil Listrik, Bahodopi Berkembang Jadi Kota Smelter

20 Mei 2023   07:28 Diperbarui: 20 Mei 2023   07:35 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



INDONESIA mulai memasuki era mobil listrik. Entitas bisnis yang selama bertahun-tahun fokus pada kendaraan berbahan bakar fosil, kini juga mulai menggarap kendaraan tanpa asap.

Pada awal November 2021, Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Wisma Indomobil, Cawang, Jakarta Timur. SPKLU adalah stasiun pengisian setrum untuk mobil listrik, serupa pompa bensin bagi kendaraan berbahan bakar fosil.

SPKLU yang dibangun Nissan merupakan hasil kerja sama dengan Perusahan Listrik Negara (PLN). Sebagai catatan, PLN memang menawarkan beberapa kemudahan bagi perusahaan swasta yang tertarik berinvestasi di bidang SPKLU.

Gairah Indonesia menyambut mobil listrik juga terlihat dari perhelatan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 pada 24--26 November 2021. Pameran akan digelar di Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, dan mengusung tema adalah Innovation for Better Future e-Mobility.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, saat ini Indonesia mulai masuk periode terintegrasinya kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) dan industri pendukung.

"IEMS 2019 sukses dilaksanakan dan mampu memberikan awareness dan edukasi kepada publik tentang benefit dari kendaraan listrik, sekaligus mempertegas bahwa kita siap masuk ke dalam kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB)," ujar Handoko pada soft launching IEMS 2021, Rabu (27/10/2021), dikutip dari Kompas.com.

Mobil listrik tidak lepas dari industri baterai dan industri baterai tidak lepas dari nikel.

Saat ini, Indonesia termasuk penghasil nikel. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan Indonesia memiliki 25 persen cadangan nikel dunia dan peluang itu akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk bisa mengembangkan baterai kendaraan listrik.

Pengembangan baterai kendaraan listrik dinilai jadi peluang besar karena komponen utamanya yakni nikel, mangan dan kobalt tersedia di Indonesia. Baterai juga merupakan komponen utama yang porsinya mencapai separuh dari kendaraan listrik.

"Pada tahun 2030, sebesar 70 persen mobil di Eropa sudah beralih dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan. Kita beruntung, untuk energi baru terbarukan pada mobil, 50 persen komponennya adalah baterai dan ternyata bahan baku utamanya nikel. Nikel di Indonesia itu cadangannya 25 persen dari total cadangan dunia," ungkap Bahlil dikutip dari Kompas.tv, Juni 2021.

Menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tercatat hingga Juli 2020 total neraca sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 11,88 miliar ton, sedangkan total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun