Perubahan iklim emang udah jadi isu global yang makin penting nih. Dulu, upaya pertama buat nurunin emisi gas rumah kaca itu dilakukan lewat Protokol Kyoto pada 1997. Tapi sayang, protokol ini cuma ngikat negara-negara maju aja, sementara negara-negara berkembang nggak terlalu terlibat. Nah, karena ngerasa perlu ada perjanjian yang lebih inklusif dan ambisius, komunitas internasional akhirnya ngadopsi Perjanjian Paris pada Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-21 di Paris pada Desember 2015. Perjanjian ini melibatkan 196 negara, termasuk Indonesia kita tercinta. Tujuannya sih buat mengatasi perubahan iklim dan dampaknya secara global. Perjanjian Paris ini jadi tonggak sejarah lho dalam upaya kolektif dunia buat menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius, bahkan berusaha buat membatasinya cuma 1,5 derajat Celsius aja dibandingkan era pra-industri. Gila kan? Nah, dari situ jadi penasaran dong, gimana sih perkembangan energi terbarukan di Dunia? Kita coba olah data dari Global Data on Sustainable Energy (2000-2020) aja kali ya buat cari tahu perkembangannya. Oke, kita mulai dari 5 tahun setelah disahkannya Perjanjian Paris kali ya. Gimana sih pengembangan energi yang berkelanjutan di negara-negara anggota perjanjian tersebut? Pasti seru nih bahasannya!
Oke, kita lihat dari peta dunia. China itu kayaknya udah jadi juara dunia deh dalam hal bikin listrik dari energi yang ramah lingkungan. Mereka berhasil ngasilin listrik sebanyak 2.184,94 TWh, angka ini gede banget loh dibanding negara lain. Terus, Amerika Serikat juga nggak mau kalah, meskipun angkanya lebih kecil yaitu 821,40 TWh, tapi itu juga menunjukkan mereka serius banget buat beralih ke energi hijau. Nah, kalo ngomongin Amerika Selatan, Brasil juga punya pencapaian yang keren banget dengan ngasilin 520,01 TWh dari energi terbarukan. Jadi, bisa dibilang ketiga negara ini lagi berlomba-lomba buat jadi yang terdepan dalam hal energi bersih. Lumayan kan, buat bumi kita ini, Itukan tadi 2020, sekarang ayuk kita lihat perkembangan energi yang ramah lingkungan lebih jauh lagi sejak Protokol Kyoto pada 1997. Nah, pada tahun 2000, listrik yang dihasilkan dari sumber-sumber terbarukan kayak air, matahari, angin, dan lain-lain itu berapa ya dalam satuan terawatt-jam?
Kalau kita lihat peta dunia, Kanada itu warnanya paling beda sendiri. Mereka berhasil menghasilkan 363,70 TWh listrik dari energi terbarukan. Amerika Serikat juga nggak kalah, mereka ngasilin 350,93 TWh, terus Brasil 308,77 TWh, dan China 225,56 TWh. Nah, kalau dibandingin sama data tahun 2020, China tuh bener-bener luar biasa. Mereka berhasil ningkatin produksi listrik terbarukan sampai 868%, dari 225,56 TWh jadi 2.184,94 TWh. Gila kan? Amerika Serikat juga nggak mau kalah, mereka naik 134% dari 350,93 TWh jadi 821,40 TWh. Brasil juga keren, mereka tumbuh 68% dari 308,77 TWh jadi 520,01 TWh.
China dan Energi Terbarukannya
 Hmmm, menarik nih! China yang sebelumnya ada di peringkat 4 sekarang melesat dengan hasil listrik dari energi terbarukannya. Gimana kalau kita telisik lebih dalam lagi perkembangan yang dilakukan China pada periode 2000-2020? Yuk, kita bahas!
Kalau kita lihat grafiknya, produksi listrik dari energi terbarukan di China selama dua dekade terakhir tuh bener-bener meningkat pesat. Ini karena China udah investasi besar-besaran dalam teknologi energi terbarukan kayak tenaga surya, angin, dan penyimpanan energi. Selain itu, pemerintah China juga ngasih banyak dukungan lewat kebijakan-kebijakan seperti subsidi, insentif pajak, dan program percontohan yang bikin perusahaan-perusahaan besar tertarik buat investasi. Tapi tunggu dulu, Yang Benar Aja? Secara produksi memang meningkat, tapi kalau dilihat dari persentasenya, ternyata penggunaan energi terbarukan di China malah turun. Di tahun 2020, energi terbarukan cuma nyumbang 16,49% dari total energi yang dipakai. Padahal, di tahun 2000, angkanya masih 29,63%. Penurunan ini terjadi karena penggunaan batu bara yang melonjak. Batu bara masih jadi sumber energi utama di China, nyumbang sekitar 63% dari total produksi listrik di tahun 2020. Sisanya, sekitar 20,51%, disumbang oleh tenaga nuklir.
Benua Afrika dan Akses Listriknya
Oke, jadi setelah lihat data dari China tadi, saya jadi penasaran nih, negara mana aja sih yang bener-bener menjadikan energi terbarukan sebagai konsumsi energi utamanya. Kamu penasaran juga kan? Yuk, kita coba lihat!
