Mohon tunggu...
Milenial Indonesia Lampung
Milenial Indonesia Lampung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Komunitas

Komunitas Ultra Nasionalis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apakah Indonesia masuk ke BRICS adalah Blunder?

3 Desember 2024   14:26 Diperbarui: 3 Desember 2024   14:26 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menteri luar negeri sugiono

Politik luar negeri Indonesia dilandaskan pada sebuah doktrin "non-alliance" yang menepatkan Indonesia sebagai non-blok pada panggung teather politik luar negeri. Hal ini mendorong sebuah kritik tajam pada pemerintahan Prabowo yang diwakilkan oleh Menteri luar negerinya Sugiono yang menyatakan keberpihakannya untuk masuk kedalam Aliansi BRICS yang merupakan platform negara-negara yang tergolong "musuh Amerika Serikat".

Kritik yang masuk jelas mempertanyakan apakah Indonesia sudah menyalahkan doktrin luar negerinya untuk tidak ikut memihak ke dalam salah satu kubu menjadi isu yang terus dipertanyakan. Hal ini dipertanyakan karena jika kita mendekatkan diri pada Russia atau China maka Indonesia akan lebih dipandang skeptis pada negara-negara barat terutama Amerika Serikat dan juga Uni Eropa yang sangat jelas tidak menyukai negara Russia dan China.

Setelah perang dingin berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet konsep timur dan barat sudah tidak relevan untuk menjelaskan dunia politik internasional, banyak produk-produk dengan brand "Kapitalis" yang diproduksi di negara-negara "komunis" menunjukan seberapa romantisnya kedua negara tersebut dan menyadarkan bahwa konsep blok didunia sudah tidak terlalu relevant. Indonesia yang terperangkap pada doktrin "pakta non-aliansi" mengakhiri Indonesia sebagai bangsa yang tidak terikat pada negara-negara lain, hal ini membuat Indonesia bisa bertahan pada Pandemi global COVID-19 lalu, namun Ketika dunia berhasil keluar dari COVID-19 dan mulai berbenah Indonesia secara praktis ditinggalkan.

BRICS bukan pakta pertahanan seperti halnya NATO, SEATO, ANZUS, CENTO. BRICS tidak ada bedanya dengan ASEAN atau forum ekonomi G20. Langkah Prabowo untuk membawa Indonesia untuk masuk kedalam BRICS adalah Langkah Sejarah yang perlu kita dukung. Mengintegrasikan ekonomi Indonesia dengan sebuah organisasi ekonomi yang mewakili 40% PDB dunia adalah Langkah strategis yang jelas untuk menyelamatkan Indonesia dari lesunya ekonomi Nasional karena permasalahan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun