Mohon tunggu...
Prayoga Pambudi
Prayoga Pambudi Mohon Tunggu... -

saya suka berteman

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspadai Dukungan di Luar PAN

21 Februari 2015   00:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada sebuah adigium politik yang mengatakan tak ada kawan dan lawan yang abadi yang ada hanyalah kepentingan abadi. Pernyataan tersebut nampaknya tak terbantahkan lagi dan menjadikan pelaku politik bagaikan bagaikan cuaca di musim pancaroba, berubah-ubah dan susah ditebak arahnya. Sudah menjadi rahasia umum sebelumnya, Oesman Sapta menjadi calon Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) yang diusung PDI Perjuangan.

Pertarungan politik digedung senayan tersebut pada akhirnya di menangkan oleh Zulkifli Hasan.Dengan terpilihnya, politisi PAN sebagai ketua MPR RI periode 2014-2019 maupun paket pimpinan MPR RI yang diusulkan oleh KMP, merupakan kemenangan KMP yang kesekian kalinya atas KIH. Kemenangan ini tentu tak dapat diduga sebelumnya, dinamika politik yang berkembang dinamis terjadi perubahan pada Selasa (7/10/2014) malam, namanya diusulkan sebagai calon ketua MPR serta nama EE Mangindaan dari Partai Demokrat ditukar menjadi calon wakil ketua MPR RI.

Dalam pernyataanya mantan Menteri Kehutanan ini mengatakan bahwa ia baru diberi tahu oleh Pak Hatta Rajasa (Ketua Umum PAN), kalau nama saya diusulkan sebagai calon ketua MPR RI. Saya dapat informasi itu tadi malam sekitar jam sembilan. Menurut Zulkifli, ketika mendapat kabar perubahan posisi itu, ia merasa seperti tersambar petir karena tidak memiliki ambisi untuk menjadi ketua MPR RI.

Kemenangan atas jasa mantan Menkoperekonomian tersebut bukan berarti dirinya akan sependapat dengan apa yangdiinginkan Ketua Umum PAN. Terbukti menjelang kongres Partai Amanat Nasional (PAN) salah satu agendanya mensuksesi kepemimpinan. Zulkifli Hasan harus bersaing dengan Hatta Rajasa.

Keinginan Zulkifli untuk berkompetisi menjadi PAN 1 tentu bukan tanpa sebab. Media berulang kali memberitakan bagaimana sikap Amin Rais yang memberikan dukungan hingga diluar batas kewajaran seabagi Ketua MPP PAN kepada sang besan sepertinya terlalu mengebu-gebu hingga melupakan yang telah diberikan Hatta kepada PAN. Upaya menghalangi pun terlihat dari pernyataan yang terkesan Hatta tak mampu dalam menakhodai partai berlambang matahari terbit.

Dorongan ini tentu tanpa sebab, digadang-gadang dari dukungan ini adanya kepentingan mantan Ketua MPR agar anaknya mendampingi sang mertua dalam meminpin PAN. Disisi lain keterlibatan pihak luar dalam mencapai kemenangan ini pun semakin santer.

Wakil Ketua MPR dari DPD dikabarkan ikut pula terlibat dalam pemenangan ini, dikampung kelahirannya Kalimantan Barat. Pengusaha sekaligus politisi ini ikut mengumpulkan pengurus PAN diwilayah tersebut untuk mendukung Ketua MPR. Keberadaan di Hotel Mahkota bersama pengurus PAN tentu saja sangat membahayakan dan bisa mengancam masa  depan PAN dipercaturan politik nasional.

Jika kabar ini benar tentu sangat disesalkan sekali, artinya PAN yang seharusnya memberikan contoh terbaik justru harus dicampuri kepentingan politik tertentu. Dapat dipastikan upaya ini dilakukan terkait keberadaan PAN sebagai oposisi dan penentu di KMP. Dan ketika dirinya menang maka posisi KMP akan hancur dengan sendirinya, meski KMP sendiri ada karena situasi politik bukan adanya persamaan ideologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun