[caption id="attachment_399391" align="aligncenter" width="450" caption="http://www.konfrontasi.com/content/politik/amien-rais-dukung-zulkifli-hasan-hatta-r-amin-rais-jangan-ikut-campur"][/caption]
Partai Amanat Nasional (PAN) dalam waktu dekat ini akan menyelenggarakan Kongres ke IV yang di Pulau Bali. Dalam kongres tersebut rencananya dilanjutkan dengan pemilihan calon Ketua Umum PAN untuk periode 2015-2020. Figur yang akan bertarung dalam kontestasi pemilihan pemimpin PAN tersebut adalah Ketua Umum PAN incumbent Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Sebanyak 596 suara kader PAN se Indonesia akan diperebutkan.
Sementara itu Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Amien Rais mengungkapkan, bahwa regenerasi ditubuh PAN harus segera dilakukan. Alasannya adalah pemimpin PAN saat ini tidak boleh lebih dari dua periode, padahal dalam sejarahnya Amien sendiri mengalami dua kepemimpinan dua periode, namum kali ini dirinya mengungkapkan bahwa kepemimpinan Hatta Rajasa cukup satu periode saja.
Hal inilah yang menjadi sebuah pertanyaan besar bagi para pengamat politik, bahwa arogansi seorang Amien sangat kental sekali. Maklum Amien secara tegas mendorong Zulkifli untuk maju dalam bursa ketua umum PAN saat ini. Ditambah lagi Zulkifli mengundang mantan Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir untuk mendukungnya yang jelas-jelas SB justru membuat nama PAN kala itu hancur suaranya dalam pemilu.
Terkait dukungan Amien dan SB terhadap ZH menjadi sebuah pertanyaan besar, apabila memang PAN ingin besar namanya, seharusnya tidak memilih sosok ZH sebagai Ketua Umum PAN, karena kita ketahui pula ZH memiliki sejarah kelam dimana dirinya tinggal menunggu bom waktu saja, saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nantinya justru menarik dirinya untuk mempertanggungjawabkan berbagai kasus yang menderanya yaitu kasus suap hutan di Riau dan kasus suap lahan hutan di Jonggol, Bogor.
Oleh sebab itulah kenapa banyak pihak mengatakan bahwa figur ZH sebenarnya kurang pantas duduk dikursi kepemimpinan PAN untuk lima tahun kedepan. Selain terlibat berbagai kasus, ZH juga tidak memiliki jiwa kepemimpinan, begitu pula terhadap pengalaman dalam politik. Artinya ZH saat ini dinilai akan terjegal untuk urusan tersebut. Jadi tidak heran ketika banyak pihak mengatakan bahwa sikap Amien memilih ZH sebagai calon pemimpin PAN sangat janggal dan salah kaprah, apalagi rencananya akan diduetkan dengan SB yang benar-benar dianggap kurang relevan untuk mengatasi persoalan partai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H