Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

14 Tahun Menulis di Kompasiana

22 Oktober 2022   19:49 Diperbarui: 23 Oktober 2022   08:41 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku yang telah diterbit dari kumpulan artikel dari blog Kompasiana dan Ramaalan Pray (Foto Pribadi)

Pada tanggal 22 Oktober 2022, satu hari setelah penulis berulang tahun ke-75, Kompasiana genap berusia 14 tahun. Penulis sebagai adviser Admin (Pepih Nugraha) saat itu (2008), kemudian ditasbihkan menjadi Bapak Publik Kompasiana.

Dari hasil menulis di kompasiana selama 14 tahun, penulis telah menerbitkan 3 buku murni tulisan pribadi dan satu buku kolaborasi dengan dua ilmuwan. 

Walau kini tidak terlalu aktif, tetap kadang menulis di blog bersejarah ini. Dari analisis tulisan, dalam beberapa tahun penulis sempat menjadi narasumber (pengamat intelijen) di Kompas TV tentang masalah terorisme dan keamanan --di samping beberapa TV nasional lainnya.

Dalam perkembangan situasi dan kondisi global sembilan komponen intelijen strategis, serta pengaruh kemajuan teknologi, globalisasi, dunia kini terasa semakin menyempit. 

Pengaruh beberapa komponen intelstrat di antaranya politik, ekonomi, sosial, budaya, militer pertahanan suatu wilayah dengan sarana media sosial mampu memengaruhi negara- negara di wilayah lain.

Bahkan kini terasa media sosial telah memengaruhi karakter masyarakat yang larut akibat kurang terdidik bahkan gagal faham. Medsos telah menjadi kekuatan tak terkirakan, mampu menjadi sarana 'contitioning'.

Bahkan di Indonesia terbukti medsos mampu melumpuhkan superior aparat kepolisian yang sebelumnya sangat dominan.

Nah, di sinilah dibutuhkan peran dari media arus utama serta website ternama untuk berperan ikut aktif mencerdaskan bangsa, serta mampu mendudukan persoalan, dalam koridornya.

Buku yang telah diterbit dari kumpulan artikel dari blog Kompasiana dan Ramaalan Pray (Foto Pribadi)
Buku yang telah diterbit dari kumpulan artikel dari blog Kompasiana dan Ramaalan Pray (Foto Pribadi)

Medsos sangat baik bila aktif sebagai sarana penyeimbang/kontrol kekuatan pemerintah, selama terkendali dan tidak tersusupi anasir yang kurang baik bahkan berniat memecah belah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun