Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Penembakan Shinzo Abe, Indonesia Harus Waspada!

9 Juli 2022   12:31 Diperbarui: 10 Juli 2022   07:22 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (Foto: AFP /BEHROUZ MEHRI via kompas.com)

Presiden Jokowi dalam akun resmi instagram @jokowi pada Jumat (8/7/2022) menyampaikan duka cita atas kepergian tragis mantan PM Jepang Shinzo Abe itu.

"Kontribusi beliau dalam memperkuat kerja sama RI-Jepang akan selalu kami kenang. Semoga keluarga PM Abe dan seluruh masyarakat Jepang diberikan kekuatan di tengah masa sulit ini," tulis Presiden dalam cuitannya di IG.

Analisis

Penembakan Abe, mantan PM Jepang yang cukup lama memerintah ini sangat mengejutkan rakyat Jepang dan para pemimpin dunia. Insiden penembakan yang menewaskan Abe terjadi di negara yang jarang ada kekerasan politik serta ketatnya kontrol senjata.

Dari persepsi intelijen, tindakan Yamagami sementara dikenal semacam aksi teror "lone wolf", belum ada informasi aksi ini terkait dengan kelompok teroris atau gerakan radikal lainnya.

Secara pasti dan jelas motif membunuh Abe sangatlah kuat, mengingat kejadian serupa tidak pernah terjadi. Pelaku menyiapkan senjata rakitan. 

Apabila informasi masalah latar belakang sekte terlarang itu benar, kasus menjadi menarik, mengingat Yamagami adalah Professor (Associate) di dua Universitas di Jepang dan mantan Anggota Pasukan Bela Diri Jepang yang disiplinnya tinggi.

Tindakan penyerangan fisik jelas mampu dilakukannya sebagai ex militer, tetapi pengambilan keputusan dengan resiko tinggi dalam budaya Jepang, juga sebagai ilmuwan level Profesor dan ketatnya kontrol senjata di Jepang menjadi era baru yang menarik diteliti lebih dalam. 

Bila dia lone wolf, mungkin bisa saja terinspirasi beberapa kasus penembakan di AS dan beberapa negara lain baru-baru ini. 

Secara psikologis kasus ini bukan tidak mungkin bisa menginspirasi baik lone wolf mereka-mereka yang tidak puas atau juga kelompok radikal di negara lain termasuk di Indonesia.

Bagi Indonesia, kasus ini sebaiknya menjadi bahan pemikiran badan intelijen, Polri dan Paspampres, terhadap pengamanan baik pejabat atau mantan pejabat dan pemimpin nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun