Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kekuatan BCL di X Factor Indonesia, Sebuah Pengamatan

5 April 2022   15:41 Diperbarui: 5 April 2022   15:47 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin (04/04) malam penggemar acara X Factor Indonesia di RCTI, yang mendapat julukan "X Fellas", disuguhi tayangan Road to Grand Final, persaingan dari lima kontestan.

Dari episode ini, Top 5 yang tersisa yakni 2nd Chance (kategori Group) dengan mentor Ariel NOAH, Maysha dari kategori Girls dengan mentor Rossa, Danar dan Alvin dari kategori Boys dimentori BCL.

Sementara Roby, satu-satunya yang tersisa dari asuhan Judika, akhirnya tersingkir. Walau bersuara emas, pemuda Batak berusia 26 itu kalah dalam jumlah voting.

Judges yang terdiri dari Anang, BCL, Ariel, Rosa, dan Yudika terasa pas di X Factor. Tetapi yang menonjol adalah peran BCL sebagai mentor.

Danar pria sederhana, pemain gitar dan bisa menciptakan lagu serta Alvin penyanyi masa kini, gayanya "laki-laki", pintar main piano dan gitar beruntung di mentori BCL yang cantik, seksi, murah tertawa, dan atraktif ini mampu mendukung anak asuhnya agar mendapat vote penggemarnya.

Perannya besar, tidak hanya mengharap vote dari daerah Danar dan Alvin berasal, tetapi karisma BCL di wilayah manapun menyatu dengan kedua kontestan.

Saat ketiganya bersama menyanyikan lagu berjudul "Jangan Gila", pemirsa terpesona seakan pecah di atas panggung karena dirangkum dalam tiga warna suara berbeda. BCL yang tampil seakan sebaya menjadi ratu dari dua ksatria. Hebat!

Sementara kolaborasi 2nd Chance dan Ariel dibuka dengan lantunan suara merdu Ariel.

Kelimanya tampil membawakan lagu "Tak Ada yang Abadi" dengan magis dan nyanyian penuh teknik vokal berkualitas tinggi.

Di sini peran Ariel yang punya pendukung banyak jelas akan besar perannya mendukung dan memberikan voting kepada  2nd Chace.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun