Presiden AS, Joe Biden pada hari Rabu (19/1/2022) Â memperluas peran NSA (National Security Agency) dalam melindungi jaringan komputer paling sensitif pemerintah AS.Â
Biden mengeluarkan arahan yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan internet dalam Departemen Pertahanan dan badan-badan intelijen lainnya.
Dari sebuah laporan: Memorandum yang ditandatangani oleh Biden mengamanatkan praktik dan standar keamanan siber dasar, seperti otentikasi dua faktor dan penggunaan enkripsi.
Untuk apa yang disebut sistem keamanan nasional, yang mencakup Departemen Pertahanan dan badan intelijen serta kontraktor federal yang  mendukung mereka. Â
Ini secara efektif menyelaraskan standar keamanan siber yang dikenakan pada NSA (Badan Keamanan Nasional) yang sebelumnya ditetapkan untuk badan sipil di bawah perintah eksekutif yang ditandatangani Biden Mei lalu.Â
Instansi yang terkena dampak  diharapkan segera  menerapkan berbagai protokol keamanan siber, termasuk penggunaan teknologi cloud dan perangkat lunak tertentu yang dapat mendeteksi masalah keamanan pada jaringan. Â
Kegagalan keamanan siber telah menjangkiti pemerintah AS selama beberapa dekade, termasuk pencurian catatan personel terperinci dan rahasia militer, disebutkan yang dilakukan Rusia, China, serta musuh-musuh lainnya. Â
Sementara ini badan-badan keamanan nasional umumnya dipandang lebih aman dibandingkan institusi sipil  yang juga mengalami planggaran signifikan. (Re. WSJ).Â
Desember, Â Bank Indonesia (BI) Kena Serangan Siber, Tapi Sudah TeratasiÂ
Bank Indonesia (BI) mengaku pernah terkena serangan Ransomware Conti dalam jaringannya. Serangan tersebut terjadi pada bulan lalu, atau berarti pada bulan Desember 2021. Â Â