Pemerintah dan rakyat Indonesia di era Presiden Jokowi masih sibuk menghadapi ancaman pandemi, dengan kondisi walau semakin teratasi tetap harus kita waspadai.Â
Sementara itu dunia politik tetap berjalan memikirkan tahun 2024 dimana akan dilangsungkan pesta demokrasi pileg dan pilpres.Â
Litbang Kompas sebagai media besar dan berpengaruh di Indonesia pada Senin (18/10) mengumumkan hasil survei, di mana PDIP terlihat memuncaki elektabilitas tertinggi parpol di Tanah Air hingga Oktober 2021.Â
"Tingkat elektabilitas PDI-P tertinggi di antara parpol di Tanah Air yakni 19,1 persen disusul Partai Gerindra 8,8 persen, Golkar 7,3 persen, PKS 6,3 persen, dan Partai Demokrat 5,4 persen."
Selain itu hasil survei Litbang Kompas juga melaporkan tujuh tokoh di Tanah Air masuk dalam bursa Capres 2024, namun nama Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPR Puan Maharani tidak termasuk di dalamnya.Â
Adapun ketujuh tokoh tersebut adalah Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Mensos Tri Rismaharini, dan Menparrekraf Sandiaga Uno, Komut PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menko Polhukam Mahfud MD, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.Â
Di luar ketujuh nama tersebut, Litbang Kompas juga melaporkan tiga nama yang elektabilitasnya di tiga besar yaitu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menhan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.Â
Ganjar dengan elektabilitas 13,9 persen, Prabowo 13,9 persen, dan Anies 9,6 persen. Survei dilakukan antara 26 September - 9 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak di 34 provinsi di Indonesia.Â
Walau baru berupa survei, tetapi kita bisa membaca irisan politik yang walau dinamis tetapi kadang statis.
Kini ada persoalan bagi dua parpol jangkar, PDIP dan Golkar, siapa kira-kira yang mau diusung? Kalau Gerindra sudah jelas Prabowo sang Ketum. PDIP diposisi sulit bila tidak mengusung Ganjar karena elektabilitas Puan masih sangat rendah.