Sebuah pertanyaan yang khusus, apakah terjadi kebocoran informasi internal? Ada beberapa kasus terbongkar, penjualan peralatan tempur, peluru dan bahkan senjata oleh oknum aparat.
Hal lain yang perlu dipertanyakan, agak janggal Kabinda memasuki distrik panas hanya dengan sepeda motor yang sangat rawan dan mudah diserang.
Satgas bertujuan melakukan observasi lapangan dan menentukan lokasi titik ambush Pasukan Pemulihan Keamanan di sekitar SDN Dambet dan Honai Milik Benert Tinal (Kepala Suku Distrik Beoga) yang dibakar pada tanggal 17 April 2021. Hal itu dilakukan dalam rangka memotong Pergerakan KSB (kelompok separatis bersenjata) ke Illaga.
Kemudian justru mereka yang mampu melakukan ambush dan justru Satgas yang dihadang. Apakah terjadi kebocoran informasi? Selain itu mengapa yang tertembak dari team Satgas hanya Kabinda?
Jelas Kabinda adalah prominent target yang harus dilindungi dan disamarkan. Muncul pertanyaan terakhir bagaimana dalam kontak senjata, Kabinda tertembak di belakang kepala? Umumnya yang mampu menembak kepala adalah seorang sniper, apa mereka punya sniper?
Nah, fakta serta pertanyaan-pertanyaan diatas mungkin perlu diperdalam sebagai pertimbangan untuk evaluasi dalam penugasan di trouble spot. Semakin tinggi jabatan intelijen seseorang di daerah konflik, sebaiknya harus semakin hati-hati dan waspada.
Dalam sebuah operasi intelijen handler harus nampu menginfiltrasikan agennya ke pihak lawan, tetapi juga harus waspada terhadap kemungkinan infiltrasi dari pihak lawan.
Kelompok Kagak Telengen yang menyerang Satgas menurut informasi kekuatannya hanya 25 orang, tetapi mereka sangat familiar dan menguasai medan, terpetakan markasnya dan wilayah operasinya di daerah tersebut.
Selain inisiatif serangan mereka punyai, mereka terindikasi punya simpatisan dikalangan penduduk asli, baik karena kesadaran ataupun karena tekanan dan ancaman.
Kesimpulan dan Saran
Gugurnya Kabinda Papua Brigjen TNI Putu Danny perlu di dalami dengan beberapa fakta kejanggalan yang ada. Kerugian yang muncul, BIN dan TNI kehilangan Jenderal berprestasi dan terlatih, disamping dampak psikologis makin besarnya nama KST di Papua.