Kemarin sore dapat kiriman foto yang sangat spesial dari my brother Thomas Ramelan, hasil bongkar-bongkar gudang.
Foto bersejarah dari Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (Alm) bersama keluarga lengkap dari Ran Ramelan (Alm). Kalau tidak salah itu foto tahun 1966, setelah Pak Sarwo sebagai Komandan RPKAD (kini Kopassus) sukses menumpas para pemberontak PKI di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ran Ramelan (Alm) adalah ayahanda Pray (1911-1989).
Ran Ramelan sekitar November  tahun 1965 mengenal Pak Sarwo dalam operasi penumpasan G30S/PKI di Jawa Tengah.
Menurut yang diceritakan Ayahanda yang saat itu menjadi wartawan SK Berita Yudha, awalnya saat meliput operasi RPKAD di Jawa Tengah, beliau ditangkap oleh pasukannya Mayor CI Santoso Danyon RPKAD, karena tidak punya ijin.
Pasukan RPKAD yang dilengkapi panser dan persenjataan berat tiba di Jateng pada 12 Oktober 1965, melapor ke Brigjen  Surjo Sumpeno selaku penguasa militer di Semarang, Jawa Tengah.
Kemudian RPKAD melakukan operasi mandiri menyerang dan menguasai basis dan kantong-kantor PKI yang didukung beberapa pasukan yang pro PKI.
Setelah ditangkap, Ran Ramelan oleh Mayor CI Santoso dihadapkan ke Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie di pusat Komando Kertosuro. Ran sebagai wartawan SK Berita Yudha menjelaskan bahwa keberhasilan operasi RPKAD perlu diberitakan koran Jakarta agar tercipta kondisi psikologis dan politik nasional yang kondusif, bahwa G30S/PKI dapat ditumpas.Â
Akhirnya Pak Sarwo setuju dan Ran setiap hari ikut blusukan RPKAD meliput keberhasilan operasi dan memberitakannya di SK Berita Yudha Jakarta.
Pamor RPKAD saat itu semakin naik dan disegani, Kol. Sarwo Edhie sebagai komandan pasukan khusus ini dinilai sukses dan berjasa besar dalam menumpas pemberontakan G30S/PKI. Operasi dapat diselesaikan hanya dalam beberapa bulan saja.
Hubungan Dekat Dua Sahabat