Kini, menurut Pray, IBU semakin mampu membaca perkembangan Ipoleksosbudmilhan dari persepsi intelijen. Nah, ini yg tidak dimiliki politisi lain, menggunakan pisau intelstrat dalam membedah masalah. IBU menurut penilaian Pray sudah sekelas analis intelijen di atas handler. Anak Betawi nyebutnya, "canggih dah loe, Tong!".
Dia berani, mampu memimpin dan sudah membuktikan diorganisasi lain.
Dari persepsi intelijen, bukan hanya karena teman baik, saean pendapat, Partai Golkar kalau ingin maju dan mampu bertahan di masa depan, kiatnya sederhana, "Jadikan Indra Bambang Utoyo sebagai Ketum".
Golkar butuh patron, sebagai contoh Partai Nasdem sebagai parpol baru kini menjadi partai empat terbesar di Indonesia menyusul Gerindra
Sekber Golkar dahulu didirikan oleh TNI AD, kini beri kesempatan anak tentara ini memimpin. Kalau tetap ada ambisi-ambisi negatif yang berkembang, Golkar bisa pecah antara kubu Airlangga dan Bamsoet. Kalau sikon Golkar terus berkonflik pasang surut, jangan terkejut kalau pileg 2024 Posisi Golkar di posisi empat besar.
Alternatif terbaik bagi Golkar dan kepentingan dukungam politik bagi Presiden Jokowi hingga 2024 menurut Pray, IBU yang paling tepat.
Semoga Allah memberikan ridho dan barokahNya bagi bangsa, negara dan rakyat Indonesia, Aamiin. Salam, PRAY.
Penulis: Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H