Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

"Jurus Kuda" ala Presiden Jokowi

1 November 2019   10:49 Diperbarui: 1 November 2019   11:39 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo membacakan sumpah jabatan sebagai Presiden periode 2019-2024. (Foto: kompas.com/Kristianto Purnomo)

Kabinet Indonesia Maju sudah resmi dilantik, ini adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

Susunan kabinet berasal dari kalangan profesional, usulan partai politik pengusung pasangan Jokowi-Amin pada Pilpres 2019 yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja ditambah Partai Gerindra yang bergabung setelahnya serah terima para menteri sudah dilaksanakan, dan langsung bekerja.

 Wapres mendapat tugas negara ke Jepang, Presiden didampingi ibu negara mengunjungi Papua dan Papua Barat yang beberapa waktu lalu sempat bergolak.

Bermacam tanggapan muncul, antara yang kecewa, tidak puas, hingga ada yang nyinyir. Ini bagian rumit presiden sebagai eksekutif yang harus mengatur ritme dengan para pelaku legislatif dan yudikatif.

Penulis melihat cara berpikir presiden kini lebih menyesuaikan dengan perkembangan jaman era digital. Memandang jauh masa depan Indonesia dengan sistim demokrasi yang memengaruhi sikap inovatif dan reaktif masyarakatnya.

Keputusan yang berani dan tidak populer itu justru menurut penulis menunjukkan perubahan besar leadership pak Jokowi, yang awalnya bak derigen musik yang menjaga agar simfoninya tidak fals. Nah, pada periode kedua ini pantas dijuluki sebagai sang Maestro.

Ini adalah julukan keramat bagi orang yang sangat ahli dalam bidang seni seperti komponis, konduktor; empu.

Mari kita bahas bagaimana sang Maestro ini mengawali kiprahnya dengan keputusan yang tidak lumrah dan agak misteri dan melawan arus dalam penyusunan kabinetnya.

Membaca Dasar Pemikiran
Presiden dengan hak prerogatifnya memilih para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju. Setelah semua terpilih, pemilihan menteri dan wamen itu dapat dinilai sebagai langkah taktis.

Akan tetapi gabungan para menteri dan wamen dibawah kepemimpinannya menjadi kekuatan strategis yang berkemampuan untuk mewujudkan tujuan strategis.

Oleh karena itu kabinet ini diberi nama Indonesia Maju. Dalam sambutan awal setelah dilantik MPR, Presiden Jokowi menunjukkan dirinya sebagai seorang visioner, melihat dan memprediksi Indonesia pada tahun 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun