Hari ini 17 Oktober 2019 Korpaskhasau memperingati hari jadi ke 72 yang dipusatkan di Lanud Adisutjipto, Jogja.
Pray bangga menjadi anggota kehormatan pasukan elit ini yang semakin tinggi kemampuan tempur dan dilengkapi peralatan tempur canggih, baik dalam melaksanakan peran sebagai Pasukan terjun payung,
Pertahanan Pangkalan AU Operasi khusus, Komando, Pertahanan udara,SAR Tempur, Dalpur.
Pray saat masih aktif ikut membina dan meningkatkan kemampuan intelijen, khususnya pada para anggota Sat Bravo-90, yg dilatih khusus sebagai pasukan anti teror berkualifikasi intelijen, setara dengan Gultor, Denjaka, Ton Taipur, Kopaska, Yon Raider.
Sekilas Kisah Ops Teminabuan
Ada sedikit kisah kenangan tentang peran PGT pada infiltrasi operasi
Teminabuan, perebutan Irian Barat. Pada akhir tahun 1982, saat penulis bertugas di Kodau-Vll, Biak dengan pangkat Mayor, jabatan Paur Kontra Subversi, Spam Kodau, suatu hari dipanggil menghadap Panglima Kodau Marsda TNI Sudjatio Adi.
"Kamu sebagai perwira intel saya tugasi ke Sorong dan Teminabuan, persiapkan kunjungan Kasau baru, Marsekal Ashadi Tjahyadi yang akan meninjau tempat sejarah penerjunan PGT saat Operasi Trikora, supaya lancar dan aman, jelas?!" ujar beliau.
"Siaaap Panglima, laksanakan", jawab Pray, kemudian menerjemahkan jukcan tersebut.
Setelah pulbaket, penulus berangkat dari Biak ke Airport Sorong, kemudian menyeberang ke kota Sorong dengan kapal.
Dengan bantuan Dandim yg juga alumnus 70, penulis berhasil melacak dan menemukan makam Lettu PGT Suhadi Alm, ini pimpinan penerjunan di Teminabuan, tapi dimakamkan di TMP Sorong.