Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Upaya Cegah Tangkal Intelijen pada Kasus Bank Mandiri, Enzo, dan PLN

8 Agustus 2019   16:21 Diperbarui: 8 Agustus 2019   16:40 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita yang menonjol dan viral di medsos beberapa waktu terakhir adalah tragedi Bank Mandiri, "blackout" PLN, dan kasus calon taruna Akmil Enzo Allie. Dari ketiga kasus tersebut, yang perlu dilakukan badan intelijen adalah langkah pengamanan.

Fungsi intelijen itu terdiri dari Pengamanan (Pam) Personil, Pam Materiil, Pam informasi dan Pam Kegiatan. Mari kita bahas secara singkat.

Tragedi Bank Mandiri
Kita terkejut dan heran dengan kasus kegagalan pengamanan sistem Bank Mandiri yang terjadi pada bulan Juli 2019.

PT Bank Mandiri (Persero) mengungkapkan kesalahan sistem teknologi informasi yang terjadi pada Sabtu (20/7) yang menyebabkan perubahan saldo pada 1,5 juta rekening nasabah --dari total 20 juta nasabah yang dimiliki perseroan. Ada yang mendadak berkurang dan ada yang mendadak saldonya berlebih.

Mandiri adalah bank BUMN yang besar, sebagai tulang punggung perbankan nasional. Dengan kasus yang menyentuh 1,5 juta nasabah tersebut jelas citranya menurun dan masyarakat menjadi ragu-ragu hingga turun kepercayaannya. Karena ini BUMN, Badan Intelijen (BIN)  harus melakukan pemeriksaan sekuriti. Apakah Mandiri bobol diserang hacker atau cracker? Bagaimana kasus terjadi dan bagaimana menghindarinya pada masa mendatang.

Kasus Catar Enzo Allie
Kasus Calon Taruna Enzo Allie yang viral setelah pada pantuhirpus diwawancarai oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahyanto dengan bahasa Perancis.

Enzo yang blasteran Perancis-Indonesia dan faseh berbicara Perancis, jejak digitalnya di Facebook  diungkap Facebooker.

Diberitakan ibunya, Hadiati Basjuni Allie terpapar virus khilafah garis ikhwanul Muslimin sebagai kader PKS saat pilpres 2019. Tertayang juga foto Enzo yang membawa bendera Tauhid. Kasus tersebut menjadi perdebatan pro dan kontra, viral di FB dan twitter.

Persoalan Enzo kini menjadi domain Gubernur Akmil dan Kepala Staf TNI AD (Kapusintelad) setelah dia lulus tes pantuhirpus. Panglima TNI menyeleksi akhir bersama tiga Kepala Staf Angkatan (AD, AL, AU) dengan referensi para Catar itu sudah lolos (memenuhi syarat) seleksi awal (daerah), yang meliputi fisik, kesehatan, psikotes, akademik dan penelitian personil (litpers). Untuk Enzo, tercatat memenuhi syarat (MS) Litpers oleh tim dari Pusintelad.

Jelas Mabes TNI akan berpegang, mereka yang tampil di pantuhirpus untuk mengikuti seleksi akhir sudah memenuhi syarat. Kini dengan viralnya kasus Enzo terpapar faham/ideologi selain Pancasila, sebenarnya tidak sulit dilakukan litpers pendalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun