Pemimpin Organisasi Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri saat memperingati ulang tahun ke-12 serangan 11 September 2001 Â menyerukan agar umat Islam menyerang Amerika Serikat dari dalam negerinya dengan serangan yang besar ataupun kecil.Â
Serangan dilakukan dengan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menyerang dan merusak Amerika Serikat khususnya yang berakibat kepada kerugian ekonomi.Â
Al-Zawahiri adalah pemimpin tertinggi Al-Qaeda yang menggantikan posisi dari Osama bin-Laden yang tewas ditembak oleh Navy SEAL Six Team dalam penyergapan di safe house di kota Abbottabad, Pakistan pada tanggal 2 Mei 2011.Â
Osama merupakan sebuah legenda, simbol perlawanan dari organisasi Al-Qaeda yang oleh pemerintah AS disebut sebagai kelompok teroris paling berbahaya dan musuh nomor satu rakyat AS.Â
Dalam pesan audio yang dirilis AFP dua hari setelah ulang tahun ke-12 serangan 911, Ayman al-Zawahiri mengatakan Amerika bukanlah "kekuatan mistis " dan bahwa para mujahidin, pejuang suci Islam itu di tanahnya sendiri  bisa mengalahkannya dengan serangan.Â
Zawahiri (biasa dipanggil Zawahri) yang kini menjadi pucuk pimpiinan Al-Qaeda, yang kepalanya dihargai USD 25 juta oleh pemerintah AS. kini diyakini bersembunyi di wilayah perbatasan Pakistan - Afghanistan.
Menurutnya para simpatisan Al-Qaeda harus melancarkan serangan kecil atau serangan besar untuk  melawan Amerika Serikat, mirip dengan serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.Â
Ancaman terornya kini menyisakan sebuah kekhawatiran dan ketegangan pejabat dan rakyat AS, tentang kapan dan dimana serangan berikutnya akan dilakukan.Â
Serangan bisa dilakukan oleh satu orang atau sekelompok simpatisan, dan akan mengarahkan serangan besar di Amerika bahkan akan sabar menunggu dalam waktu yang lama, demikian perintahnya. Menanggapi perang sipil Suriah, Zawahiri menyampaikan pesan yang ditujukan kepada para jihadis Al-Qaeda dan kelompok pejuang lainnya, yang telah mengambil peran yang semakin penting dalam perang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.Â
Meningkatnya kekuatan mereka telah menyebabkan ketegangan dengan  faksi pemberontak Suriah yang moderat, bahkan terjadi aksi kekerasan diantara kalangan bawah.Â