Arti Penting dilaksanakannya PPBN
27/06/2011
Imam Prawoto
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) yang digelar di Al-Zaytun dari tanggal 14 s.d 18 Juni 2011 bagi lebih dari 360 peserta itu, menurut pengamatan penulis dan dialogue dengan berbagai sumber, baik itu pengurus dan exponent jajaran yayasan serta pihak-pihak terkait dari unsur TNI dan Polda, antara lain penekanannya adalah kepada 'pengembangan diri', baik dari sisi mental, pisik mahupun pengetahuan.
Beberapa aspek pengetahuan terkait dengan pengembangan diri ini patut didalami oleh setiap peserta PPBN, antara lain adalah: pembinaan terhadap masyarakat akan sadar hukum, penyuluhan NARKOBA, pendalaman nilai-nilai dasar berbangsa dan bernegara; Pancasila dan konstitusi negara; UUD'45, tentang HIV-AIDS dan pencegahan dan penanggulangannya, tentang optimalisasi Generasi Muda Terhadap Bela Negara, serta tentang pilar kebangsaan.
Goal yang ingin dicapai adalah para peserta dikehendaki setelah mendalami kesemua aspek pengetahuan dalam PPBN tersebut, dirinya masing-masing benar-benar mampu menjiwai dan secara langsung dengan peran dan kiprahnya baik yang dilakukan perseorangan mahupun secara terorganisasi dapat mengetok-tularkan kepada selain dirinya. Hal ini dapat dilakukan tentunya secara step by step namun pasti. "Penularan" itu setidaknya tentu saja menular kepada yang paling terdekat dilingkungan kehidupannya. antara lain famili, kawan dan sahabat, tetangga, hingga kemudian dapat "mewabah" kelingkungan yang lebih luas.
Ini tentu saja seirama dengan pesan yang disampaikan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jendral Polisi Drs. Putut Eko Bayuseno, SH dalam pidato penutupan upacara di Stadion olahraga Palagan Agung, kampus Al-zaytun, "diharapkan peserta yang telah selesai mengikuti PPBN ini, menjadi kader yang mampu mengembangkan PPBN di dalam pesantren dan lingkungan masyarakat secara luas".ungkapnya.
Selain daripada itu, harapan yang paling mendasar bagi kita semua, sesungguhnya adalah agar semangat nasionalisme diantara peserta PPBN itu bukan sekedar 'tumbuh' akan tetapi 'menguat'. Mengapa? sebab sesungguhnya pengetahuan dasar dan basicpemahaman sudah dimiliki oleh setiap peserta. Terang saja, karena dalam kurikulum pembelajaran di Al-Zaytun, pembelajaran kebangsaan itu sudah di rangkum dalam kurikulum Hak-hak Asasi Manusia (HAM). Dimana penjabaran dan pendetailan kandungannya jelas memuat berbagai elemen dan unsure termasuk unsure yang disebut dengan pilar kebangsaan.
Hal lain yang tak terlupakan tentunya, selain itu, adalah peserta PPBN secara tangguh, dengan pendalaman sila demi sila dalam Pancasila, dapat secara totalitas melaksanakan ajaran agama dengan sebaik baiknya dan menerapkan serta menegakkan hukum dalam arti sebenar benarnya dan seadil-adilnya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H