Upacara pembukaannya dibuka dan dipimpin oleh Pangdam III Siliwangi Mayjend TNI Moeldoko, sedangkan yang bertindak sebagai inspektur dalam upacara penutupannya adalah Kapolda Jawa Barat, yang dalam kesempatan ini di wakili oleh Kombes P. Warsito, kabid Hukum Polda Jawa Barat. Upacara penutupan ini juga di hadiri kolonel Tanri dari korem Serang, Banten. dan Kolonel Heri Arif Wibowo, yang pada pekan depan akan menggantikan posisi Kolonel Rochiman di Korem 063 SGJ Cirebon.
Yang menarik bagi 460 peserta PPBN adalah kegitan ini merupakan yang pertama kali di gelar di Al-Zaytun dimana pelaksanaannya dianggap kolosal. selain itu pemateri utamanya adalah Dr.AS. Panji Gumilang, selaku pimpinan pesantren Al-zaytun, Mayjend TNI Moeldoko dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan, Lc.
Khusus untuk materi baris berbaris al-Zaytun turut menyertakan 20 pelajar putra dan putri asal Luar negeri. " ini penting, supaya pelajar luar negeri mengenal style baris berbarisnya bangsa Indonesia" ujar syaykh.
Di sela sela santai dan makan malam bersama sehari sebelum penutupan, syaykh menyampaikan kepada Danrem 063 SGJ Cirebon Kolonel Rochiman dan Asisten Teritorial Kol. infanteri Rochadi kabar gembira, antara lain adalah ajuan peserta PPBN selanjutnya berjumlah 500 peserta didik. dalam obrolan santai tapi serius dan bermakna itu, syaykh melanjutkan kata katanya " ini sudah saya diskusikan dengan pangdam kemaren, dan peserta nya nanti dari orang tua pelajar/santri" imbuhnya. Mendengar itu, kedua kolonel itu pun meresponse dengan sangat antusias serta di amini oleh para pendamping-pendampingnya dari kodim dan korem.
Makan malam khusus bersama syaykh yang disertai tiga orang pengurus yayasan dan MIM di gedung masyikokh itu, di hadiri juga oleh Mayor TNI Suyitno selaku komandan lapangan kegiatan PPBN di Al-Zaytun dan Mayor Mukshit wakil komandan lapangan dari korem 063 SGJ Cirebon. Turut serta pula disitu, Dandim 0616 indramayu Letkol Hindro Martono.
Tujuan diberikan PPBN bagi wali murid, menurut syaykh agar komitmen bela negara tidak hanya dimiliki oleh santri melainkan juga oleh wali murid. "Kalau santri dan wali murid memiliki komitmen yang sama, saya yakin negara akan maju dan berkarakter,"katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H