Mohon tunggu...
Ita Pravitasari
Ita Pravitasari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Fakultas Psikologi UI 2009\r\nAnggota Badan Otonom Pers Suara Mahasiswa UI

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kliping Massal, Sebuah Usaha untuk Peduli

25 Mei 2011   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:15 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Beberapa waktu yang lalu, saya membaca pidato dari HB Jassin saat beliau dianugerahi gelar Honoris Causa oleh UI pada tahun 1957. Dari pidato yang berjudul Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia ini lah saya semakin tergugah akan pentingnya mempertahankan PDS HB Jassin yang belakangan dikabarkan mengalami kendala dalam biaya operasional. mengapa PDS HB Jassin perlu dipertahankan? atau lebih operasionalnya: mengapa dokumen-dokumen sastra itu penting untuk terus dipertahankan keberadaannya? kalau menilik dari pidato HB Jassin ini kita akan tahu apa pemikiran di balik pendirian Pusat Dokumentasi Sastra ini. sastra Indonesia adalah cerminan masyarakat Indonesia, bangsa Indonesia atau manusia Indonesia. bangsa lain dapat melihat dan mengetahui bangsa indonesia melalui karya sastra indonesia. Nah, salah satu cara memperkenalkan karya sastra Indonesia adalah melalui usaha-usaha medokumentasikan karya-karya sastra kita sendiri, termasuk di dalamnya seperti menkliping artikel-artikel koran yang menjadi saksi perkembangan sastra Indonesia. selain itu, menterjemahkan buku-buku sastra dunia ke bahasa indonesia juga sama artinya dengan memperkaya kesusastraan indonesia dan mempercepat perkembangannya. maka menurut HB Jassin, disamping penterjemahan yang dilakukan secara perseorangan haruslah kita mendirikan sebuah badan penterjemah permanen yang bekerja secara lebih terencana, lebih intensif sehingga seluruh kesusastraan dunia masuk membanjiri kesusastraan indonesia. lalu apa untungnya sastra dunia bagi sastra Indonesia? pada dasarnya, menurut HB Jassin, sesuatu yang dibaca bisa menimbulkan perubahan pada pikiran, sikap dan pandangan orang yang membaca, baik secara sadar ataupun tak disadar. begitu juga bagi para penggiat sastra Indonesia saat ini, dengan membaca karya-karya sastra terdahulu, baik sastra Indonesia maupun sastra dunia, karya-karya yang dihasilkan saat ini bisa lebih bermutu lagi 'gizi'nya. seperti yang dikatakan HB Jassin bahwasanya salah satu cara untuk meningkatkan mutu gizi adalah membaca dan menterjemahkan karya-karya sastra dunia sebanyak-banyaknya. karena kurang mengetahui kesusastraan dunia, sastra Indonesia selalu terhambat dalam perkembangan kita. sebab, yang mengetahui situasi dunia itulah yang dapat berpacu dengan juara-juara dunia. selain menekankan pentingnya penterjemahan dan pendokumentasian terhadap karya-karya sstra dunia, HB Jassin dalam pidatonya juga menekankan pentingnya menyimpan hasil-hasil kebudayaan kita, hasil-hasil kesusastraan kita: menyimpan segala apa yang pernah dipikirkan, dirasakan, dan dikerjakan oleh bangsa kita dalam perjalanan hidupnya sebagai manusia yang berpikir, merasa, berkarya. menyia-nyiakan hasil karya kita berarti menyia-nyiakan kehidupan kita, sejarah kita, masa silam, masa sekarang, masa depan kita. di akhir pidatonya, HB Jassin mengatakan, saya mendapatkan kepastian bahwa jalan yang telah dirambah (maksudnya, jalan berupa mengelola PDS) mendapat persetujuan dan akan dilanjutkan oleh generasi yang akan datang. tidak kah bagian akhir dari pidatonya ini akan jadi terdengar ironi semata, jika kita sebagai 'generasi mendatang' yang beliau maksud, tidak melanjutkan usaha beliau dalam memajukan sastra Indonesia? melalui gerakan koin sastra, para penggiat sastra membuktikan bahwasanya masih ada yang peduli, masih ada mau melanjutkan usaha HB Jassin untuk terus memajukan sastra Indonesia.bukan itu saja, koin sastra juga mengajak masyarakat luas untuk setidaknya turut sadar dan peduli untuk turut berusaha menjadikan dokumen-dokumen sastra Indonesia lestari melalui aksi kliping massal yang diadakan tanggal 22 Mei 2011 lalu. melalui acara ini, menurut pendapat saya pribadi, gerakan koin sastra berhasil menumbuhkan langkah awal kepedulian terhadap PDS HB Jassin kepada masyarakat luas. sebab tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya masyarakat luas, tua, muda, miskin, kaya, pria, wanita, artis, dan bahkan mahasiswa  dapat membantu PDS HB Jassin dengan tenaga, yaitu dengan turut membantu kegiatan kliping yang dilaksanakan setiap Senin-Sabtu mulai pukul 12:00-17:00 WIB setiap harinya. berikut beberapa dokumentasi dari kegiatan kliping massal di PDS HB Jassin hari Minggu kemarin: [caption id="attachment_110164" align="aligncenter" width="600" caption="lembar pencatatan artikel yang dikliping"][/caption] [caption id="attachment_110165" align="aligncenter" width="600" caption="saya kebagian mengkliping artikel terkait sastra dari koran Berita Buana tahun 1977. karena usia koran ini sudah cukup uzur, maka menggunting koran ini butuh kehati-hatian ekstra sebab kertasnya mudah sobek."][/caption] [caption id="attachment_110166" align="aligncenter" width="600" caption="Artikel tentang pementasan teater berjudul â��Dag-Dig-Dugâ�� karya Putu Widjaya di Teater Arena TIM tanggal 15-24 Nopember 1977 oleh kelompok teater pimpinan Teguh Karya, yaitu â��Teater Populerâ��. teater â��Dag-Dig-Dugâ�� ini disutradarai oleh Slamet Rahardjo. Dalam artikel ini juga disebutkan bahwa Slamet Rahardjo pernah menyutradarai teater â��Perempuan Pilihan Dewaâ�� pada tahun 1976. menariknya, baru saja tanggal 7-8 Mei 2011 yang lalu, teater â��Perempuan Pilihan Dewaâ�� itu dipentaskan pula oleh Teater UI"][/caption] selain mengkliping, dalam aksi ini juga peserta diajak untuk tur kecil ke dalam ruangan penyimpanan dokumen-dokumen sastra [caption id="attachment_110168" align="aligncenter" width="600" caption="Mba Rita, memandu peserta saat tur ke dalam ruangan penyimpanan dokumen sastra"][/caption] [caption id="attachment_110170" align="aligncenter" width="600" caption="sedikit dokumen sastra dari banyaknya dokumen sastra yang di simpan di PDS HB Jassin"][/caption] sekian. [caption id="attachment_110171" align="aligncenter" width="600" caption="Aku penyelamat peradaban."][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun