Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sudah Saatnya Swasembada Daging Sapi

30 Juni 2016   23:43 Diperbarui: 30 Juni 2016   23:59 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian Daging Sapi (Foto: Kemendag)

 

Tentu masyarakat Indonesia telah menjadikan berbagai macam kuliner seperti bakso, rendang, sop iga, daging asap , menjadi konsumsi favorit dalam kehidupan sehari-hari. Menu kuliner yang berbahan daging sapi itu, merupakan salah satu sumber protein terbaik serta sumber beberapa nutrisi penting bagi tubuh. Namun jika dikonsumsi berlebihan dapat menjadi kolesterol jahat . Kadar protein daging sapi sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan gizi bagi tubuh.

Dalam setiap 100 gr daging sapi mengandung 15 gr lemak dan 26 gr protein. Selain itu terkandung mineral (zinc, fosfor, zat besi) dan Vitamin B. Manfaat gizi daging sapi itu tentu saja tergantung dari proses pengolahan serta proses penyimpanan dan pemasakannya. Dalam setiap jenis potongan daging sapi memiliki bagian berbeda,  sehingga akan memiliki perbedaan harga sesuai klasifikasinya. 

Permintaan kebutuhan daging sapi yang tinggi terutama menjelang momen perayaan keagamaan besar seperti Ramadhan saat ini, mengakibatkan bergejolaknya harga di pasaran konsumen seiring jumlah pasokan yang tidak memadai. Lonjakan harga daging sapi yang telah menjadi masalah klasik tahunan ini, menjadi perhatian utama Presiden Joko Widodo. Pemerintah tak hanya fokus dalam pengendalian harga, namun juga telah menyiapkan program swasembada daging sapi dalam rentang waktu sepuluh tahun kedepan. 

 

Demikian hal ini dikemukakan Thomas Trikasih Lembong (Menteri Perdagangan) dalam Kompasiana Nangkring bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), yang berlangsung di Anomali Cafe Menteng Jakarta Pusat pada 22 Juni 2016 lalu. 

Daging sapi itu memiliki perbedaan harga untuk setiap jenisnya. Untuk kualitas sangat bagus dikenal dengan istilah Primary Cut, dimana yang termasuk adalah Has dalam,  Has luar, lamusir. Jenis ini merupakan yang biasa digunakan untuk steak serta restoran premium. Harga daging sapi ini memang relatif tinggi berkisar Rp. 120 ribu hingga Rp. 130 ribu per kilogram, dikarenakan tak terlalu berlemak dengan tekstur lebih lunak.

Kemudian jenis Secondary Cut type A-B yang memiliki kualitas sedang bagus, dimana yang termasuk adalah samcan, tanjung, sengkel, gandik, sampil, pendasar. Jenis ini merupakan bahan olahan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat untuk dibuat semur, rendang, dendeng dan abon sapi. Tekstur daging tidak selunak tipe Primary Cut, dan memiliki harga di kisaran Rp. 80 ribu hingga Rp. 115 ribu per kilogram.

Untuk daging industri (manufacturing meat) bagian yang termasuk antara lain tetelan 65-95 CL, daging dadu, daging giling. Harga jenis ini ada di kisaran Rp. 40 ribu hingga Rp. 60 ribu per kilogram.

Bagian bibir, lidah, buntut, daging kepala, semuanya merupakan jenis daging variasi (fancy & variety meat). Harganya sendiri berkisar Rp. 65 ribu hingga Rp. 100 ribu per kilogram.

Nah untuk jenis jeroan (edible offal) merupakan harga daging sapi termurah yang berkisar Rp. 30 ribu hingga Rp. 40 ribu per kilogram. Bagian yang termasuk jenis ini adalah usus, otak, paru,  jantung, limpa dan babat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun