Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kiprah Sociopreneur Muda Indonesia

31 Maret 2016   15:27 Diperbarui: 31 Maret 2016   15:34 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption=" "][/caption]Di era digital saat ini telah banyak anak muda Indonesia yang berkecimpung dalam socio-entrepreneurship (sociopreneurship) , telah mampu memberikan dampak luar biasa bagi banyak orang di balik cerita kesuksesannya. Kompas TV sebagai sumber infomasi untuk Inspirasi Indonesia, telah menghadirkan program televisi Big Bang! Show,  yang menjadi wadah bagi sociopreneur muda Indonesia untuk mengenalkan konsep bisnisnya kepada masyarakat.

Nah untuk lebih mengenal lebih dalam trend Sociopreneur di Indonesia , Kompas TV kembali menyelenggarakan BincangSapa yang kedua di Toko Buku Gramedia CentralPark Jakarta Barat para 19 Maret 2016 lalu. Bertemakan " Anak Muda Untuk Indonesia" dengan panduan moderator Timothy Marbun (Host BincangSapa KompasTV), menghadirkan pembicara Andy Noya (Host Big Bang! Show), William Tanuwijaya (CEO Tokopedia), Peter Tan (Pebisnis Kopi) dan Julius Sumant (Producer Big Bang! Show).  

Setelah hiburan pembuka dengan senandung musik akustik Nadya Fatira, Timothy Marbun mengungkapkan bahwa kisah sukses selalu membuat kita takjub. Namun saat ini kita sadar kesuksesan diri sendiri belum ada apa-apanya dibandingkan dengan kesuksesan mereka yang berdampak bagi banyak orang.

Kemudian Andy Noya berkisah mengenai makna dan perkembangan sociopreneurship, serta program Big Bang! Show yang menjadi wadahnya. Saat ini telah lahir generasi anak muda yang terjun dalam sociopreneurship, dimana berbisnis dipadukan dengan misi/kegiatan social. Ini bukan untuk hanya sekedar mengejar profit, melainkan dapat memberikan dampak langsung bagi perekonomian masyarakat lokal setempat.

Konsep program Big Bang! Show adalah untuk menyebarkan virus sociopreneurship, ini sangatlah berbeda dibandingkan program yang lain. Dalam acara ini para Sociopreneur muda akan memperkenalkan konsep bisnis yang telah mereka hasilkan kepada masyarakat Indonesia. Selain itu para pebisnis muda ini akan dibimbing oleh mentor berkualitas serta dipertemukan dengan calon investor potensial untuk dapat melakukan ekspansinya.

Banyaknya anak muda yang pintar terjun berbisnis, para HeadHunter mulai kesulitan mencari talenta SDM berkualitas bagi kliennya para korporasi besar. Kesuksesan merupakan hak setiap individu dan tidak dibatasi usia, juga karena niat, kerja keras serta minat dan kecintaan (passion). Jika memiliki kecintaan  pada kuliner, hendaknya jangan berjualan pakaian/sepatu. Anak muda Indonesia sangat kreatif dan kreativitas ini telah terbangun sejak masa pendidikan tinggi (bahkan ada yang sebelum menginjak masa kuliah). Dengan modal kecil sekitar lima juta rupiah,  saat ini telah mampu beromzet besar. Bentuk kepedulian dari pemerintah melalui Kementerian Koperasi & UMKM, akan mengucurkan modal tanpa agunan untuk startup yang terpilih.

Kebahagiaan terbesar dibandingkan uang adalah membantu kesuksesan orang lain. Kita harus memimpin di negeri sendiri adalah hal yang harus ditularkan kepada anak muda. Dalam era perdagangan bebas yang mengglobal ini , banyak investasi asing masuk dengan deras ke Indonesia. Inilah yang harus diwaspadai sebagai bentuk penjajahan baru yaitu di bidang ekonomi. Kekuatan sosial media saat ini sangat luar biasa pengaruhnya, hingga tanpa perlu bertemu secara fisik akan dapat menjalin kerjasama.

Nilai kisah maupun sentuhan emotional dari sebuah produk merupakan sesuatu yang harus ditonjolkan untuk menjadi hal pembeda dibandingkan produk sejenis. Cerita mengenai proses produksi yang unik hingga produk diterima konsumen akan meningkatkan ikatan batin satu sama lain.

Dilahirkan dari keluarga sederhana dan biasa saja, merupakan modal utama William Tanuwijaya dalam prose's pembentukan mental kewirausahaannya. Ditengah kesulitan dan tantangan dalam mencapai pendidikan tinggi yang lebih baik, William telah menjajal berbagai bidang bisnis. Kecintaan pada internet telah menyadarkan William akan suatu peluang pada tahun 2007 ketika masih bekerja di suatu perusahaan. Indonesia merupakan pasar yang besar dan internet akan mengglobal dengan perdagangan secara elektronik (e-commerce). Namun untuk membangun rasa kepercayaan antara pembeli dan penjual masih sangat sulit. Hal inilah yang mampu ditangkap oleh William dalam mendirikan Tokopedia.

Dengan semangat mudanya yang berani bermimpi dan memanfaatkan peluang yang ada, William keluar dari zona nyaman untuk membangun Tokopedia dengan filosofi bambu runcing. Filosofi ini melambangkan keberanian, kegigihan serta harapan. Proses awal yang tanpa bantuan investor ,  saat ini Tokopedia telah mampu mengubah 500 ribu pelaku bisnis telah menjadi lebih baik dengan berbasis internet. Telah ada bergabung juga startup dengan 24 ribu applicant.

Ketika Tokopedia  telah berjalan dua tahun, para investor datang sendiri menawarkan kerjasama pengembangan bisnis. Bahkan telah disuntik investasi asing sebesar 100 juga USD untuk pengembangannya. William sangat optimis suatu saat kelak Tokopedia akan menjadi perusahaan terbuka, agar semua lapisan masyarakat Indonesia dapat berinvestasi. Tokopedia pun telah siap berhadapan dengan raksasa digital dunia, karena selalu berinovasi melahirkan produk yang dibutuhkan konsumen .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun