Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Galeri Foto] Sigapnya Energi Relawan untuk Sulawesi Tengah

21 Oktober 2018   03:33 Diperbarui: 21 Oktober 2018   03:53 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seusai bencana gempa bumi dan tsunami di Palu-Donggala Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, instalasi PT. Pertamina (Persero) turut terdampak bencana seperti Terminal BBM Donggala, Stasiun  Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), serta sejumlah lembaga penyalur BBM dan elpiji.

Pertamina mengaktifkan Crisis Center untuk mengidentifikasi dampak bencana terhadap instalasi Pertamina. Sehari pasca bencana, dua Tim Pertamina Peduli telah diberangkatkan melalui jalur laut dan udara. 

Dengan membawa bantuan logistik, 7 Relawan menggunakan KRI Makassar TNI-AL dan 8 Relawan menggunakan jalur darat. Selain menyalurkan bantuan logistik, mereka bertugas terlebih dahulu untuk memperbaiki fasilitas TBBM Donggala.

Tim Relawan ini merupakan para anggota Emergency Response Team (ERT) Pertamina yang sangat terlatih untuk melakukan intervensi dalam kondisi kritis. Misalnya dalam operasi penyelamatan (rescue) kecelakaan kerja di lingkungan industri migas. Tim Relawan ini juga sempat diterjunkan dalam misi kemanusiaan dalam tanggap darurat bencana gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat.

Tim Relawan ERT-Pertamina tak hanya untuk menyalurkan bantuan logistik, namun juga untuk mencari kabar rekan-rekan insan Pertamina di Sulteng yang masih belum diketahui keberadaannya. Sementara untuk dapat mengoperasikan kembali SPBU dan SPBBE, Pertamina telah memberangkatkan 153 Relawan Operator SPBU dan 39 Operator SPBBE. 


Arya Dwi Paramita (Foto:Prattemm)
Arya Dwi Paramita (Foto:Prattemm)
"Tiga Direktur Pertamina berkantor di Palu," kata External Communications Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita, dalam #KompasianaNangkring #EnergiUntukSulawesiTengah pada 14/10/2018 di Crematology Senopati Jakarta Selatan.

Arya mengatakan bahwa kehadiran ketiga anggota direksi dari Pertamina tersebut, untuk memastikan pasokan kebutuhan energi dapat berjalan dengan baik. Ketersediaan energi ini sangatlah penting bagi masyarakat untuk dapat melanjutkan aktivitas kehidupannya kembali, disamping tentunya energi akan sangat vital dalam operasional kegiatan tanggap darurat bencana.



Tim Relawan Kesehatan berjumlah 13 orang yang terdiri dari 3 dokter umum, 3 dokter spesialis, 5 perawat dan 2 physiotherapy. Tim ini dipimpin oleh dr. Thomas Mediansyah Tri Baskoro, yang kesehariannya bertugas di IGD Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Dokter Thomas sebelum berangkat ke Palu, telah menjadi tim relawan menangani bantuan medis bagi masyarakat korban bencana gempa bumi di Lombok. Menurut Dokter Thomas seperti yang diungkapkannya pada majalah Energia, menolong dengan keahlian yang dimiliki aian berperan lebih jikalau berada langsung ditengah-tengah mereka. 

Tim Relawan Kesehatan tak hanya merawat korban luka maupun mengobati penderita demam, diare, batuk saja, namun juga terapi penyembuhan trauma (trauma healing) yang diutamakan pada anak-anak dan lansia. 

Dalam trauma healing, Tim Relawan menemani bermain anak-anak hingga dapat tertawa lepas. Tetap ceria, memiliki semangat, serta tak merasa sendirian ditengah kesedihan yang melanda. Walaupun kehilangan keluarga & sahabat, kehilangan tempat tinggal & berpindah tempat, kehilangan harta benda, mereka diharapkan masih tak kehilangan makna dan asa kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun