Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Bola

Untung Tak Seperti Pompeii, Pulang Berkacamata Sambil Menanti

22 Oktober 2017   18:58 Diperbarui: 22 Oktober 2017   19:27 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Twitter @InterClubIndo

Letusan Gunung Vesuvius pada 24 Agustus tahun 79  penanggalan Masehi, telah menghilangkan kota Pompeii dari daratan. Selama lebih dari 1.600 tahun, Pompeii terkubur dalam bawah tanah. Kota  yang berada tak jauh dari Napoli Italia ini, merupakan salah satu ikon  kejayaan Kekaisaraan Romawi. Ketika ditemukan kembali kota hilang ini  pada tahun 1784, dapat diketahui bagaimana sejarah peradaban kota yang ternyata sangat mencengangkan pemikiran umat manusia.

Nah, Laga kesembilan dalam Liga Serie A musim ini, Inter  Milan bertandang ke Stadion San Paolo untuk menantang tuan rumah Napoli  pada 22 Oktober 2017 dinihari WIB tadi. Nerrazzuri yang mengoleksi 22  poin, berusaha mengkudeta Partenopei dari puncak klasemen sementara yang mengoleksi 24 poin.

Ada keuntungan kebugaran fisik bagi anak asuh Luciano  Spaletti, karena Napoli baru saja hanya mengalami kekalahan tipis 1-2  dari Manchester City dalam ajang Liga Champions di Stadion Ettihad. Padahal Si Biru Manchester sedang on-fire, mampu meledakkan  lawan-lawannya dengan skor yang sangat telak (bahkan tanpa balas).

Namun begitu Napoli juga semakin menakutkan meski tatkala  seorang Gonzalo Higuain dibajak oleh Si Nyonya Besar Juventus. Fakta  berada di puncak klasemen hingga saat ini, merupakan salah satu bukti  sahih yang tak dapat ditolak. Delapan laga yang telah menghasilkan 26  gol, bukti bahwa pola permainan satu sentuhan cepat ala Maurizio Sarri  sangat menggetarkan lawan bagaikan gemuruh letusan Vesuvius yang telah meluluh lantakan Pompeii.

Foto: Twitter @InterClubIndo
Foto: Twitter @InterClubIndo
Ada yang menarik menjelang laga #NapoliInter di akun  Twitter @InterClubndo. Terpajang foto kiper Samir Handanovic yang  menggambarkan sedang mengeluarkan air mata. Mungkin ini pertanda rasa  khawatir sang admin akan senam jantung melihat gempuran Partenopei ke  gawang Handanovic.

Memang terbukti kiper Inter asal Slovenia ini, harus jungkir balik menyelamatkan gawangnya. Tercatat ada dua kali  penyelamatan gemilang dilakukannya di menit ke 20. Handanovic  berhasil  menghalau tendangan Jos Callejon, yang kemudian disusul tembakan Dries  Mertens. Sepuluh menit kemudian giliran sundulan Lorenzo Insigne  berhasil diamankan dengan baik oleh Handanovic.

Giliran Piotr Zielinski yang mengancam langsung Handanovic di menit ke 84, namun berhasil dihalaunya.
Kemudian Handanovic berhasil menghalau sapuan bola Joao Miranda dari tembakan Dries Mertens di menit ke 90+.

Penyelamatan Handanovic #NapoliINTER (Foto:Twitter @inter_id)
Penyelamatan Handanovic #NapoliINTER (Foto:Twitter @inter_id)
Hebatnya Handanovic ini, juga tak terlepas dari kejelian  manajemen Inter merekrut bek semacam Milan Skriniar, Dalbert Henrique pmdan Joao Cancelo. Mereka mampu cepat beradaptasi dengan permainan Joao  Miranda, Yuto Nagatomo, Danilo D'Ambrosio, dalam melapis pertahanan sehingga meringankan beban berat seorang Handanovic selama ini.

Sementara trisula Antonio Candreva, Ivan Perisic dan Mauro  "MI9" Icardi, sedang tak mengalami keberuntungan dalam usaha mengkudeta Napoli dari puncak klasemen sementara. Peluang dari Candreva dan Perisic  lebih banyak melenceng maupun melayang dari mistar gawang. Peluang  terbaik dari "MI9" (menit ke-40) dan Borja Valero (41'), mampu  dimentahkan langsung oleh Pepe Reina. Peluang tendangan dari Matias  Vecino yang telah mengelabui kiper plontos asal Spanyol, mampu disapu  oleh Raul Albiol di garis gawang pada menit ke 47.

Akhirnya wasit Luca Banti membunyikan pluit pertanda  berakhirnya pertandingan. #NapoliInter 0-0. Inter masih harus puas  diposisi kedua dengan torehan 23 poin, gagal menurunkan Napoli dari Capolista yang unggul dua poin.

Untunglah Inter tak bernasib seperti Pompeii, berkat kesigapan Samir Handanovic. Skor akhir berkacamata ini, membawa pulang  harapan Spaletti akan ada saatnya penantian menduduki puncak klasemen  nantinya. Penantian selama delapan tahun untuk dapat mengangkat kembali trofi Scudetto. Tak cuma sekedar empat besar saja dong...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun