Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Money

Dari Badung Mengangkat Tinggi Potensi Usaha Mikro

10 Maret 2017   15:57 Diperbarui: 10 Maret 2017   16:34 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2016 akhirnya diekspos dalam sebuah pameran yang diselenggarakan di Botani Square Kota Bogor Jawa Barat mulai 9-12 Maret 2017. Pembukaan acara 9 Maret 2017 lalu tersebut yang dilakukan oleh Ary Mathias Manoppo (VP~CSR Centre PT Bank Mandiri Tbk), menampilkan industri kreatif usahawan muda binaan Bank Mandiri dalam bidang jasa, kreatif, boga, sosial dan teknologi. 

Setelah berkeliling sejenak melihat booth peserta finalis WMM 2016, akhirnya duduk sambil membaca profil peserta di arena panggung utama sambil menunggu untuk dapat menyaksikan presentasi para usahawan muda dan usahawan dari kalangan selebriti. Sambil menantikan acara yang tak sesuai skedul yang direncanakan, eh malah sempat berkenalan dan mengobrol dengan salah satu  usahawan muda finalis WMM 2016 dari Propinsi Bali. 

Namanya Rio Christian yang merupakan jebolan Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali dan Pascasarjana Magister Hukum Universitas Indonesia. Bank Perkreditan Rakyat Karya Artha Sejahtera (KAS) Indonesia merupakan lembaga keuangan mikro berpusat di Kabupaten Badung Bali, didirikan oleh Rio Christian sejak tahun 2015. Aset awal pendirian usaha sekitar 8 miliar rupiah yang ditopang bisnis properti yang kinclong, kini hanya dalam jangka waktu dua tahun saja telah beraset lebih dari 55 miliar rupiah (591%). Sementara pertumbuhan kredit mencapai 464% dari 6,7 miliar rupiah di tahun 2015, kini mencapai 38 miliar rupiah. Untuk DPK (dana pihak ketiga) berupa tabungan plus deposito yang di tahun 2015 total mencapai 5,5 miliar rupiah kini menembus 38,4 miliar rupiah (tumbuh 624%). 

Penyaluran kredit terbagi untuk kredit produktif (22,92 miliar rupiah), kredit konsumtif (13,37 miliar rupiah), kredit investasi (1,79 miliar). Operasional BPR KAS Indonesia didukung total 66 karyawan dengan dua kantor cabang di Singaraja Kabupaten Buleleng dan di Semarapura Kabupaten Klungkung. Nilai-nilai budaya perusahan yang menjadi pedoman insan BPR KAS antara lain menjunjung integritas, memiliki mental sebagai pemenang, dapat beradaptasi terhadap perubahan, memiliki jiwa pelayanan yang maksimal, serta dapat menjadi teladan terbaik bagi lingkungan kerja & masyarakat. 

Capaian ini tentu berkat pengalaman bekerja Rio dalam bidang perbankan dengan spesialisasi SME (small medium enterprise). Adapun pengalamannya adalah sebagai RM SME di OCBC NISP, SRM SME di Standard Chartered Bank, TL SME di Bank of China, serta Direktur Utama PT BPR Tata Anjung Asri (2011-2015). BPR KAS Indonesia berfokus pada pelaku ekonomi kerakyatan usaha mikro (UKM) seperti pedagang pasar, toko kelontong/sembako, minimarket swakelola. 

Tak hanya menyediakan produk pinjaman tunai,kredit modal kerja maupun simpanan menarik, namun juga edukasi keuangan bagi nasabah UKM sebagai salah satu bentuk program tanggap sosial (CSR).  Rio sendiri menyatakan bahwa masyarakat Bali memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola pinjaman, dan terbukti tingkat kredit macet tak sampai 0,25%. Kalaupun mengalami keterlambatan pembayaran pelunasan kredit pinjaman, itupun hanya dalam jangka waktu beberapa hari saja. 

Tentu tak mudah menjadi salah satu finalis yang berjumlah 88 usahawan muda dalam ajang WMM 2016, setelah mengalami penyaringan berat dari ribuan usahawan muda lainnya. Ketika ditanya kesan mengikuti WMM 2016 ini, terlihat Rio seperti telah keluar dari 'kamp penyiksaan'. Berbagai tantangan berat laksana 'pembantaian' mesti dilewati dengan ujian dari dewan juri yang sampai hampir tidak teringat  siapa saja namanya. Nama dewan juri yang mudah diingat ternyata seorang pemilik merek yang sudah dikenal publik Indonesia. 

Harapan Rio adalah seandainya ada 3% saja anak muda Indonesia berkomitmen untuk mau menjadi wirausaha, maka sudah tentu pertumbuhan ekonomi akan melesat dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat perekonomian dunia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun