Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dari Sandiwara Radio Menuju Kesiapsiagaan Bencana

16 September 2016   21:13 Diperbarui: 16 September 2016   21:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Talkshow & Peluncuran Sandiwara Radio

Menurut S.Tidjab yang juga menelurkan karya Tutur Tinular dan Mahkota Mayangkara, kisah Asmara di Tengah Bencana (ADB) merupakan kisah roman sejarah masa Kerajaan Mataram dalam pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Berlatar belakang peristiwa letusan Gunung Merapi Sandiwara Radio ADB ini berdurasi 30 menit setiap episodenya, dan akan ditayangkan sebanyak 50 episode setiap hari mulai 18 Agustus 2016 di 20 radio terpilih. Menariknya sisipan edukasi kesiapsiagaan bencana ini baru muncul selepas episode ke 30, agar para pendengar tidak merasa disuguhi "hal-hal berat" edukasi bencana pada awalnya. Masih penasaran ingin mendengarkan Asmara di Tengah Bencana, berikut kedua puluh radio sesuai domisili (meski bisa juga live-streaming di belahan bumi manapun) : 

√ Rangkasbitung - GeNJ FM 95.7, pukul 19.00-19.30 

√ Serang - Hot FM 88.2, pukul 19.00-19.30 

√ Bogor - Elpas FM 103.6, 19.00-19.30 

√ Sukabumi - Fortuna FM 90.7, pukul 19.00-19.30 

√ Bandung - Thomson FM 99.6, pukul 19.00-19.30 

√ Subang - Aditya FM 91.5, pukul 19.00-19.30 

√ Majalengka - Gamma FM 106.5, pukul 16.00-16.30 

√ Purbalingga - Studio99 FM 95.5, pukul 16.30-17.00 

√ Magelang - Merapi Indah FM 104.9, pukul 19.00-19.30 

√ Boyolali - CJDW FM 107.0, pukul 19.30-20.00 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun