Tak terasa telah 12 tahun lebih warga Jakarta Raya telah menikmati layanan bus rapid transport (BRT) TransJakarta yang dikenal dengan istilah populer 'Busway'. Sistem tranportasi BRT pertama di Asia Tenggara dan Asia Selatan ini mengadopsi sistem transportasi yang sama di kota Bogota negara Kolombia. Jalur lintasan pada saat itu merupakan yang terpanjang di dunia 208 kilometer.Â
Pertama kali resmi beroperasi secara gratis pada 15 Januari 2004 selama dua minggu, dimana dahulu teringat ikut merasakan ujicoba koridor pertama Blok M - Jakarta Kota. Mulai 1 Februari 2004 diberlakukan tarif Rp.2000,-. Tarif kembali disesuaikan menjadi Rp.3500,- pada tahun 2012.
 Ingat Trans Jakarta jadi teringat anak dari sepupu ayah, yang sempat berprofesi sebagai pengemudi wanita TransJakarta. Namun sayang selama menaiki berbagai koridor TransJakarta saat itu tak sempat bersua dengannya. Profesi tersebut dijalani setahun lebih, kemudian terdengar kabar sudah berhenti dan memutuskan pindah ke kota kecil di sekitar Jogja.Â
Ternyata perekrutan pengemudi (driver) bus wanita TransJakarta telah dimulai bertepatan hari Kartini 21 April 2005. Ditargetkan pengemudi wanita akan mencapai 30% dari total jumlah pengemudi. Dua tahun kemudian (2006) TransJakarta mengoperasikan dua koridor baru yaitu Pulogadung-Harmoni (Koridor 2) dan Kalideres-PasarBaru (Koridor 3).Â
Tepat 27 Januari 2007 terdapat tambahan operasional 4 koridor baru yaitu Pulogadung-DukuhAtas (Koridor 4), Ancol-KampungMelayu (Koridor 5), DukuhAtas2-Ragunan (Koridor 6), KampungMelayu-KampungRambutan (Koridor 7) .Â
Beberapa bus TransJakarta koridor 3 mulai melaluI Â rute yang baru pada 10 Febuari 2008. Kemudian pada 10 September 2008 telah beroperasi secara resmi Halte Grogol dan Halte Sumber Waras. Pada akhirnya Koridor 8 resmi beroperasi pada 21 Februari 2009 melayani LebakBulus-Harmoni.
Pencapaian penumpang bus TransJakarta antara tahun 2004-2009 telah terangkut 75.158.675 orang , dengan jumlah rata-rata per bulan 6-7 juga pelanggan. Pada tahun 2010 dibuka koridor baru yaitu rute Pluit-PinangRanti (Koridor 9) dan rute PGC-Cililitan (koridor 10). Lalu pada tanggal 28 Desember 2011 dioperasikan Koridor 11 , yang melayani KampungMelayu-Pulogebang. Pertengahan Juni 2012 telah dimulai sosialisasi perubahan logo TransJakarta berwarna merah .Â
Pemberlakuan tiket elektronik (e-ticketing) TransJakarta dengan menggandeng lima bank, efektif diresmikan pada 22 Januari 2013. Mulai 14 Februari 2013 telah resmi Koridor 12 beroperasi melayani rute Pluit-TanjungPriok. Pada 27 Maret 2014 Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta) meresmikan perubahan TransJakarta menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Logo baru TransJakarta berwarna biru diresmikan 10 November 2014 oleh Basuki Tjahaja Purnama (Plt Gubernur DKI Jakarta).Â
Dalam operasional setiap koridor pihak TransJakarta bekerjasama dengan operator bus yang berbeda. Adapun operator bus tersebut adalah Perum Damri (Koridor 1, 8, 9,11), PT Bianglala Metropolitan (Koridor 9, 10, 12), PT Jakarta Trans Metropolitan (Koridor 4, 6), PT Eka Sari Lorena (Koridor 5, 7), PT Jakarta Mega Trans (Koridor 5, 7), PT Primajasa Perdayana Utama (Koridor 8), PT Trans Batavia (Koridor 2, 3).Â
Seiring waktu beberapa operator diberhentikan oleh TransJakarta atau habis masa kontrak, diantaranya PT Jakarta Express Trans (sejak 10 Juni 2013), PT Trans Batavia (sejak 15 Januari 2016), PT Jakarta Mega Trans (sejak 1 Juni 2016), PT Jakarta Trans Metropolitan (sejak 1 Juni 2016), PT Primajasa Perdanarayà Utama (sejak 1 Juli 2016).Â
Saat INI operator armada koridor adalah Perum Damri-DMR (Koridor 1, 8, 11), PT Eka Sari Lorena-LRN (Koridor 5, 11), PT Bianglala Metropolitan-BMP (Amari, Koridor 8, 9), PT Trans Mayapada Busway-TMB (Koridor 9, 10), Kopaja-KPJ (Feeder, Koridor 4, 6a, 7a, 7b, 12), Mayasari Bhakti-MB (Koridor 2, 2b, 3, 5, 7a, 7b, 9, 10), Perum PPD (Amari, Rute Penyangga, Rute Langsung, Feeder KRL, Koridor 2, 2b, 3, 4, 6, 12), PT TransJakarta-TJ/TJSB ( Seluruh Koridor, Rute Langsung, Feeder Rusunawa, Feeder KRL, Layanan Bus Gratis, Bus Wisata, Rute Special , Rute Penyangga).