Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saatnya Modernisasi Tiga Stasiun Lintas Barat Tanah Abang - Merak

10 Mei 2016   00:03 Diperbarui: 13 Mei 2016   00:42 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya rombongan berangkat menuju Stasiun Maja hanya terlambat beberapa menit saja dari jadwal. KRL Tanah Abang - Maja terlihat padat pada libur akhir pekan, rombongan terlihat berdiri bersama, namun tak mengurangi antusiasme untuk sekedar menjadi saksi mata modernisasi ketiga stasiun di lintas Tanah Abang - Maja - Rangkasbitung - Merak ini. Estimasi perjalanan sekitar satu jam lebih sedikit. Meskipun berdiri namun tetap nyaman dan tidak panas lho. Ini terbukti lho dari mendengar obrolan rombongan pengajian, dimana salah satunya tertarik mencari rumah di daerah dekat Stasiun Parung Panjang. Nantinya saat hendak bepergian ke Jakarta, tinggal menitipkan mobil di Stasiun, lalu naik KRL menuju pusat kota Jakarta.

img-20160509-190640-573099af9297735409536637.jpg
img-20160509-190640-573099af9297735409536637.jpg
Penampakan penumpang yang duduk tertidur di lantai KRL Tanah Abang - Maja (Sumber Foto: dokpri@prattemm)

Dalam KRL telah terlihat fasilitas berupa dua gerbong khusus wanita yang menjadi ekor dan kepala KRL, tersedianya kursi prioritas bagi lansia dan penyandang disabilitas, layar LCD yang menjadi papan elektronik untuk menjadi media periklanan, info perfilman, tips & trik praktis serta ensiklopedia yang bermanfaat di kehidupan sehari-hari, Saat selepas Stasiun Parung Panjang naiklah seorang ibu pedagang makanan dengan gendongannya. Nampak ibu ini (foto diatas) )tak mendapat tempat duduk dan akhirnya tertidur di lantai KRL.

 Menurut peraturan terkini pihak KCJ seharusnya tidak diperbolehkan kembali penumpang untuk duduk di lantai termasuk duduk menggunakan kursi lipat yang dibawa sendiri. Beruntunglah ibu pedagang ini sempat menikmati kemerdekaannya sebentar, karena kebetulan pihak sekuriti KRL sedang tidak melewati gerbong ini. 

Setelah perjalanan lebih dari satu jam lebih sedikit, tibalah rombongan di Stasiun Maja Kab.Lebak Banten. Baru saja turun dari KRL, langsung terlihat sibuk narsis welfie ria. Penampakan stasiun seperti bukan berada di negeri yang bernama Indonesia. Tak kalah menarik dengan yang berada di luar negeri. Tampak pada foto dibawah ini bagian bawah kiri masih terlihat bangunan lama stasiun. Jika dilihat dari luar depan gedung baru Stasiun Maja, maka bangunan kecil stasiun lama terletak di sebelah kanannya.  

img-20160509-194204-573097b883afbdf00921cbf7.jpg
img-20160509-194204-573097b883afbdf00921cbf7.jpg
Penampakan emplasemen Stasiun Maja Kab.Lebak Banten (Sumber Foto: dokpri @prattemm)

img-20160509-200423-57309ac1929773a408536667.jpg
img-20160509-200423-57309ac1929773a408536667.jpg
Penampakan lantai atas dan lantai bawah Gedung Stasiun Maja Kab.Lebak Banten (Sumber Foto: dokpri@prattemm)

img-20160509-194845-57309b5002b0bd2c084e88d5.jpg
img-20160509-194845-57309b5002b0bd2c084e88d5.jpg
Penampakan luar dari arah samping dan depan Gedung Stasiun Maja Kab.Lebak Banten (Sumber Foto:dokpri@prattemm)

Stasiun Maja terletak di Km 62 +548 antara Stasiun Tigaraksa - Stasiun RangkasBitung, fokus pembangunan gedung stasiun memanjang ke arah utara dan selatan dengan tinggi stasiun 15,2 meter dengan luas lantai 2.570 m2. Diharapkan dapat menampung penumpang hingga 1.113 orang. Sementara dua peron dibangun dengan ketinggian satu meter lebih tinggi dari elevasi rel dengan luas 2400 m2, dengan daya tampung 4.687 penumpang. Sistem mekanikal-elektrikal, daya listrik yang awalnya terpasang 23.000 VA ditingkatkan menjadi 66.000 VA.

Terlihat di gedung Stasiun Maja banyak terdapat ruang kamar terbuka seperti kios yang berjumlah lebih dari duapuluh ruang. Menurut Joice Hutajulu awalnya memang hendak digunakan sebagai area komersil, namun diperkirakan akan menjadi ruangan operasional unit-unit kerja Daops. Di depan Stasiun Maja terlihat pasar tradisional yang sangat kontras dengan kehadiran stasiun baru yang lebih modern. Sinergi antara DJKA Kemenhub bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak Banten, dengan kehadiran stasiun baru ini akan memacu modernisasi wilayah sekitar stasiun terutama pengembangan pasar yang lebih modern juga. Pihak Pemkab menyediakan lahan untuk perluasan area stasiun, untuk pembangunan stasiun pihak DJKA Kemenhub yang melaksanakan pembiayaannya. 

Setelah dirasakan cukup melihat Stasiun Maja, perjalanan dilanjutkan kembali dengan KRL reguler menuju Stasiun Parung Panjang. Tiba di Stasiun yang berada di wilayah Kab.Bogor, terlihat desain yang tidak terlalu berbeda dengan Stasiun Maja. Lokasi Stasiun Parung Panjang ini terletak di Km 41+463 antara Stasiun Cisauk - Stasiun Cilejit. Pembangunan gedung stasiun memanjang ke arah utara dengan tinggi stasiun 14,6 meter & lantai dua seluas 756 m2 dengan panjang 21 meter dan 36 meter, dengan daya tampung hingga mencapai 1.476 penumpang. Tiga peron dibangun dengan ketinggian  satu meter dari elevasi rel yang memiliki luas 2.400 m2, yang memiliki daya tampung 4687 penumpang. Sistem mekanikal-elektrikal , dengan daya listrik dari awalnya terpasang 22.000 VA ditingkatkan menjadi 55.000 VA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun