Tapi sebenarnya yang jadi pertanyaan besar adalah, mengapa Instagram terlambat mengadopsi fitur serupa Snapchat ini? Seharusnya dengan induk perusahaan sebesar Facebook, bukan masalah besar untuk Instagram ketika ingin menambah fitur-fitur tertentu. Kemungkinan besar adalah mereka ingin melihat seberapa besar pangsa pasar yang bisa ditarik saat fitur ini kemudian diluncurkan.
Apa yang Harus Dilakukan Snapchat?
Saya pribadi melihat Instagram Stories bukanlah fitur yang dapat membunuh Snapchat, tapi kemungkinan besar akan memberi pukulan telak.
Demografis Instagram sangat jauh lebih luas daripada Snapchat. Ditambah dengan pengguna aktif Instagram yang mencapai 5 juta pengguna, bisa saja menggoyang keberadaan Snapchat. Tapi tentu kita tidak bisa mengesampingkan para pengguna Snapchat yang berusia remaja di mana hampir keseluruhan dari mereka telah menjadi pengguna setia Snapchat.
Memang, Instagram Stories tidak akan membunuh Snapchat tapi bukan berarti Snapchat tidak perlu melakukan apa-apa dan menikmati zona nyaman mereka. Tetap harus bergerak mengikuti arus. Pasalnya, dengan Facebook sebagai induk dari Instagram tentu bukan hal sulit untuk kemudian meluncurkan fitur-fitur baru yang benar-benar dapat membunuh Snapchat di kemudian hari.
Sangat menarik untuk mencermati apa yang akan dilakukan Evan Spiegel untuk perusahaannya nanti. Apakah akan menerima pukulan telak ini atau akan membalasnya dengan pukulan yang lebih keras. Sangat menarik untuk pegiat teknologi dan bisnis teknologi untuk mencermatinya.