Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerhana Matahari dan Kekuatan Rezim Soeharto

9 Maret 2016   09:02 Diperbarui: 9 Maret 2016   09:34 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data yang saya baca dari beberapa media online, memang benar kala itu Soeharto memberikan instruksi lewat Menteri Penerangan agar masyarakat tidak keluar rumah dan melihat gerhana secara langsung. Bahkan dari sebuah artikel di Kompas.com tertulis bahwa pemerintah sampai menerbitkan buku Menyongsong Gerhana Matahari. Mungkin menurut saya itu adalah salah satu jalan pembodohan publik kala itu.

Malah ada juga beberapa sumber yang mengatakan bahwa imbauan pemerintah agar tidak keluar rumah saat terjadi gerhana adalah cara Soeharto untuk menguji kekuatan kekuasaannya. Ada yang mengatakan Soeharto seolah "sengaja" menyebarkan instruksi itu untuk melihat apakah masyarakat mau mengikuti kemauannya atau tidak. Tapi saya tidak tahu jelas apakah anggapan tersebut memang benar atau hanya sebatas dugaan.

Saya sendiri merasa beruntung dapat menyaksikan fenomena alam ini tanpa adanya rasa takut atau ancaman seperti 33 tahun silam. Ya, zaman memang sudah berganti, teknologi semakin canggih dan masyarakat semakin pintar. Meski demikian ada baiknya kita (khususnya Anda yang 33 silam menghadapi ketakutan saat GMT) untuk tetap mengingat bagaimana kondisi 33 tahun lalu saat menghadapi fenomena gerhana. Kemudian Anda bisa menceritakan pengalaman itu pada anak dan cucu Anda seperti yang orang tua saya lakukan. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun