Mohon tunggu...
Pratiwi
Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

suka main game

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Guru dalam Layanan Bimbingan dan Konseling ke Peserta Didik di SMP Negri 1 Kota Sorong

29 Juli 2024   16:29 Diperbarui: 29 Juli 2024   16:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Observasi terhadap peran guru dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kota Sorong dilakukan pada tanggal 19 juli 2024 dengan berbagai metode untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Metode yang kami gunakan adalah mewawancara guru BK.

Wawancara ini dilakukan untuk memahami peran dan tanggung jawab guru dalam pelaksanaan layanan BK. Guru BK di SMP Negeri 1 Kota Sorong menjelaskan bahwa mereka berperan dalam memberikan bimbingan akademik, membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, dan memberikan dukungan emosional. Guru kelas dan wali kelas juga sering berkolaborasi dengan guru BK untuk mengenali dan menangani masalah yang dihadapi siswa di dalam dan di luar kelas.

Analisis dokumen dilakukan terhadap program kerja BK, catatan konseling, serta laporan perkembangan siswa. Dokumen-dokumen ini memberikan informasi mengenai struktur program BK, jenis layanan yang diberikan, dan evaluasi terhadap hasil layanan BK. Analisis ini menunjukkan bahwa program BK di SMP Negeri 1 Kota Sorong terstruktur dengan baik dan mencakup berbagai aspek penting yang mendukung perkembangan siswa.

Observasi ini memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai pentingnya peran guru dalam layanan bimbingan dan konseling, serta bagaimana layanan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa di SMP Negeri 1 Kota Sorong.

Hasil dan Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan oleh kelompok 6 program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas FKIP Universitas Muhammadiyah Sorong di SMP Negeri 1 Kota Sorong Tahun ajaran 2024. Melakukan pengamatan mengenai "Peran Guru Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Ke Peserta Didik Di Sekolah SMP Negeri 1 Kota Sorong" Hasil penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan data dokumentasi yang bertujuan untuk memperoleh data mengenai bimbingan konseling dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa di SMP Negeri 1 Kota Sorong terdapat pembagian tanggung jawab mengajar BK pada masing-masing kelas. Setiap guru BK diberikan kelas-kelas tertentu untuk diampu, sehingga layanan bimbingan dan konseling dapat diberikan secara lebih terfokus dan efektif. Pembagian ini membantu dalam memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian yang memadai dan masalah mereka dapat ditangani dengan lebih baik. Kerjasama antara guru BK dan wali kelas juga menjadi lebih efisien, yang pada akhirnya mendukung perkembangan dan kesejahteraan siswa secara keseluruhan

Di SMP Negri 1 Kota Sorong, jam mata pelajaran bimbingan dan konseling sering kali diintegrasikan ke dalam jadwal kelas reguler. Bimbingan dan konseling biasanya diberikan melalui program-program yang dirancang untuk membantu siswa dalam pengembangan pribadi, sosial, dan akademik mereka. Kegiatan ini dapat mencakup sesi kelompok, workshop, atau pertemuan individu yang difasilitasi oleh konselor sekolah. Dengan pendekatan ini, siswa dapat memperoleh dukungan yang diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, serta mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik.

Siswa sering menghadapi berbagai jenis masalah yang dapat menghambat proses belajar mereka. Beberapa masalah umum meliputi masalah emosional, seperti kecemasan dan depresi, yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan motivasi belajar. Selain itu, ada juga masalah sosial, seperti kesulitan dalam bergaul dengan teman sebaya, yang dapat menyebabkan isolasi dan kurangnya dukungan sosial. Masalah perilaku, seperti agresi atau ketidak patuhan, juga sering muncul dan dapat mengganggu lingkungan belajar. Selain itu, tantangan akademik, seperti keterlambatan dalam belajar atau kesulitan memahami materi, dapat menyebabkan frustrasi dan rendahnya prestasi siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun