Â
Seminar parenting dan kesehatan mental yang mengangkat tema "Menjadi Sahabat Terbaik bagi Anak" berhasil menarik perhatian puluhan orang tua yang ingin mendalami strategi baru dalam mendukung kesehatan mental anak-anak mereka. Acara yang diselenggarakan pada 5 Agustus 2023 di Pendopo Kelurahan Jajar Lama dihadiri oleh ibu-ibu PKK RW 3 dan 4 Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Diadakannya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan orang tua dalam menerapkan pola asuh anak yang tepat dengan memperhatikan kesehatan mentalnya.
Dalam seminar yang dibawakan oleh Ibu Mahardika Supratiwi, M.Psi,.MA tersebut, peserta diberikan pengetahuan tentang pentingnya keterampilan parenting ini untuk dipelajari oleh para orang tua. Keterampilan tersebut sangat penting di era dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini. Pola asuh orang tua pada anak perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman sebagai akibat dari timbulnya fenomena-fenomena menyimpang yang marak di sekitar anak, antara lain: bullying, kecanduang gadget, ancaman pornografi, perilaku seksual, dan krisis kesehatan mental. Oleh karena itu, orang tua perlu melakukan pengawasan yang ekstra dengan menerapkan pola asuh yang tepat sesuai perkembangan zaman. Beberapa poin penting tentang parenting dalam seminar ini antara lain:
- Kenali Karakteristik Anak berdasarkan kategori generasi. Para ahli mengungkapkan bahwa kapan kita lahir akan berpengaruh terhadap tingkah laku, nilai dan kebiasaan yang kita lakukan. Pengelompokkan generasi di Indonesia terbagi menjadi 6 berdasarkan tahun lahirnya antara lain: generasi Pre-Boomer (lahir sebelum 1945), generasi Baby boomers (1946-1964), generasi X (1965-1976), generasi Y (1977-1994), generasi Z (1995-2010), dan generasi Alpha (2011-2025). Setiap generasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perlakukan yang dilakukan juga harus disesuaikan dengan zamannya.
- Perhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan meliputi penambahan berat badan dan tinggi badan anak. Sedangkan perkembangan meliputi aspek agama dan moral, kognitif, sosial emosi, motorik, bahasa dan kepribadian.
- Pahami kebutuhan anak. Kebutuhan anak dipengaruhi oleh usia. Anak-anak dengan remaja memiliki kebutuhan yang berbeda. Anak-anak memiliki kebutuhan yang lebih sederhana antara lain kebutuhan nutrisi, stimulasi dan kasih sayang. Sedangkan remaja memiliki kebutuhan yang lebih kompleks antara lain: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan ikatan sosial, kebutuhan ego-percaya diri dan kebutuhan aktualisasi diri.
- Pola asuh ayah dan ibu harus saling dukung. Kesamaan visi dan misi dari ayah dan ibu untuk pola asuh anak sangat diperlukan demi tumbuh kembang anak agar anak tidak bingung dan tertekan. Pola asuh antara ayah dan ibu juga harus seimbang.
Â
Pada kegiatan seminar ini peserta sangat antusias mendengarkan dan memperhatikan pemaparan materi oleh narasumber. Para peserta juga antusias untuk bertanya pada sesi tanya jawab interaktif yang disediakan panitia untuk memberikan kesempatan pada peserta berdiskusi secara langsung dengan narasumber terkait kendala yang dihadapi dalam pola pengasuhan anak.
Dalam closing statement nya Ibu Mahardika mengatakan bahwa "Ketika kita ingin mengubah perilaku anak, yang pertama dilakukan adalah memperbaiki perilaku diri kita sendiri. Anak adalah peniru ulung, maka berikan contoh teladan yang baik untuk ditiru".
Dengan diadakannya kegiatan tersebut diharapkan para orang tua dapat memahami pentingnya parenting dan bisa saling bekerja sama untuk menerapkan pola asuh yang tepat bagi anaknya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H