sebuah percakapan antara aku dan dia perihal aku yang masih terbalut luka olehmu
pagi itu agaknya matahari masih terlalu mengantuk untuk tersenyum saat kubuka kedua mataku. hari ini aku punya janji yang harus dituntaskan. entah kenapa aku merasa takut, akan sebuah pertemuan. karena yang aku tau, di dalam pertemuan selalu akan mengandung perpisahan. mau atau tidak mau. kulihat matahari bukan hanya mengantuk, dia masih tertidur pulas pada peraduannya. ayam jantan pun tak sampai hati berkokok membangunkannya. pagi itu sungguh dingin. sedingin hatiku.
embun semacam bisa membaca gelisah yang mendera batinku. mereka menyapaku melalui titik-titik di kaca jendela, berkata "hai" dengan bahasa mereka yang cukup kumengerti. memijat syaraf kegelisahanku dengan sejuknya.
ponselku berdering.
"selamat pagi, nona manis. bagaimana tidurmu semalam?"suara di seberang kabel itu seakan menghapus rasa kantukku.