METODE PENILITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian ini menggunakan seluruh peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Sewon tahun ajaran 2024/2025, berjumlah 32 siswa, tanpa pengambilan sampel. Data dikumpulkan melalui beberapa metode: pre-test untuk mengukur kemampuan literasi matematis sebelum penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan 4 soal, wawancara tidak terstruktur untuk memahami kemampuan kolaborasi dan literasi, angket untuk menilai kolaborasi berdasarkan indikator dari Fitria (2021), serta post-test untuk mengevaluasi perubahan kemampuan setelah PBL.
Desain penelitian mengikuti model Kemmis dan McTaggart, yang terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian direncanakan dalam dua siklus dengan kemungkinan siklus tambahan jika indikator keberhasilan belum tercapai.
Siklus I mencakup penyusunan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran berbasis PBL, diikuti dengan observasi dan refleksi untuk perbaikan. Siklus II berfokus pada materi perkalian dan pembagian bilangan bulat dengan perbaikan berdasarkan umpan balik dari siklus I.
Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif, dengan mengonversi hasil pre-test dan post-test ke skala 0-100 dan mengkategorikannya dalam lima tingkatan. Penelitian dinyatakan berhasil jika lebih dari 55% siswa mencapai kategori minimal sedang dalam kemampuan literasi matematis dan kolaborasi. Jika tujuan belum tercapai, siklus tambahan akan dilaksanakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pra Tindakan
Sebelum penelitian, peneliti melakukan observasi dan pre-test untuk mengetahui kondisi awal peserta didik di kelas VII C SMP Negeri 1 Sewon. Hasil pre-test literasi matematis menunjukkan rata-rata nilai kelas 43,19%, yang mencerminkan tingkat literasi matematis yang rendah. Distribusi nilai pre-test dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Kemampuan kolaborasi sebelum intervensi berada pada kategori "cukup baik" dengan rata-rata 49,25%, sebagaimana ditunjukkan pada diagram berikut ini:
Â