Mohon tunggu...
Selenia Pratiwi
Selenia Pratiwi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menyukai secangkir teh hangat disore hari sambil bercanda dengan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jika Ajal Menjemput, Apa yang Akan Kita Persembahkan?

9 November 2011   14:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:52 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila maut tlah tiba apa yang akan kamu lakukan, apa yang yang akan kamupersembahkan………..

Kita tanpa sadar terbuai akan hiruk-pikuknya kehidupan, rutinitas tlah menidurkan kita akan tujuan kita disini sebenarnya. Lupakah kita atau kita memang sengaja melupakannya..?! Sejenak aku berfikir apa yang aku cari dan yang dinanti didunia ini..? Setiap hari, setiap menit, detik kita melakukan segala aktivitas dari bangun tidur sampai kita tidur kembali…..

Apa yang sebenarnya kita cari ??.............

Rutinitas tlah menyibukkan kita dengan hal-hal yang sama, terkadang kita bosan melakukannya. Selama ini kita sibuk mengejar impian kita, study, karier semuanya….kita ingin selalu sukses disetiap bab dalam kehidupan. Setelah kita berhasil meraihnya, lalu apa yang kita cari dan yang dinanti sebenarnya..??.....

Sadarkah kita…..,selama ini kita terlalu asyik dengan apa yang kita miliki saat ini, tapi apa yang akan kita lakukan jika umur dan maut memenggal semua impian yang tlah kita susun bertahun-tahun ini. Orang bilang “Kehidupanitu layaknya kita berjalan disebuah lorong, sedangkan kita sendiri tak tahu apakah lorong itu sangat panjang ataukah sangat pendek. Dan kita tak tahu dimana ujung lorong itu apakah sudah dekat ataukah masih sangat jauh. Jika ujung itu sudah dekat didepan mata kita..disitulah akhir dari perjalanan kita dan disitulah akhir kehidupan kita”.

Saat aku meninggalkan segala aktivitasku study dan karierku, sejenak aku merenung “Apa yang sebenarnya aku cari dan apa yang sedang aku nanti selama ini?? Aku bertanya dengan salah satu sahabatku “Sobat.., terkadang aku terlalu bingung dengan kehidupan ini, tak tahu apa yang sedang aku cari. Kau sendiri sobat.. apa yang sebenarnya kamu cari didunia ini?” Sahabatku menjawab dengan tenang “Bekal akhirat,..ya.....karna disanalah kekekalan itu ada”. Jawabannya sedikit membuatku bingung, karna tak semua orang berfikir akan hal itu. Aku coba bertanya lagi “ Lalu..apa yang sedang kamu nanti selama ini?” Dia terdiam dan mencoba menghela nafas panjang. Sahabatku menjawab “Kematian,..ajallah yang aku nanti selama ini !!”. Aku terdiam mendengarnya, hati ini seakan terhenyak merengkuh, takut.., tak tau itukah akhir dari penantianku sebenarnya selama ini….

Ajal….iya dua kata itu yang ternyata dinanti semua orang didunia ini. Ajal sesuatu yang kadang orang takutkan, tapi terkadang sesuatu yang orang rindukan. Ingatkah…..slama ini kita terlalu gila mencari apa yang kita inginkan, ambisi profesi, harta, pangkat, kedudukan. Itu tak memiliki arti apa-apa jika maut tlah menghadang didepan mata kita. Kenikmatan duniawi telah meleburkan mata hati kita untuk mengingat apa yang kita cari dan yang dinanti didunia ini !!

Ada sebuah ayat yang mengatakan “Bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian”, begitu juga dengan jiwaku ini. Tak tahu kapan ajal itu akan datang, mungkin lusa, esok atau saat ini…Wallahua’lam..!!

Manusia datang ke dunia ini dalam keadaan sendiri, ia pun akan meninggalkan dunia ini dalam keadaan sendiri pula. Seperti agama islam, ia datang dalam keadaan terasing ia pun akan kembali dalam keadaan terasing pula. Ayah, ibu, saudara, teman-teman mereka tak akan berjalan terus bersama kita, karna semua manusia akan menghadap Sang Khalik dalam keadaan sendiri.

Aku masih bertanya lagi dengan sahabatku, “ Lalu apa yang harus aku lakukan..sobat..?” Sahabatku bilang “Kita hidup didunia hanya satu kali, merasakan kenikmatannyapun hanya satu kali. Jadikan hidupmu hanya untuk mencari ridhoNya, karna dengan ridhoNyalah setiap menit, detik kehidupan kita ini akan sangat berarti”.

Maha besar Allah yang telah memberikan kenikmatan disetiap hela nafasku. Tak ada kata yang dapat aku ucap selain rasa syukur. Mata, kulit, hidung, dan kaki ku masih dapat bergerak dan merasakan indahnya pemandangan alam raya ini. Nadi ini masih di ijinkan untuk terus berdenyut karena Engkau masih memberikan aku kesempatan tuk meraih cita-cita, berjuang meraih ridhoMu, berjuang tuk selalu memperbaiki diri..tuk menjadi yang terbaik…dan yang terbaik. “Lalu kasih sayang yang mana lagi yang aku ragukan..??” Tak ada alasan lagi aku mempertanyakan akan kebesaran kenikmatan dan kasih sayangMu.

Ya Allah….keagunganMu begitu besar, tapi rapuhnya jiwa ini tuk menyadari kebesaranMu. Lemahnya hati ini tuk tunduk merengkuh dalam kasih sayangMu.

Ya Allah….jika hidayahMu menetes dalam lubuk hatiku, jadikanlah setiap langkahku adalah ridhoMu, ucapanku adalah tasbih untuk-Mu, pandangaku adalah hijabku padaMu, dan tingkah lakuku adalah fitrah dariMu, leburkanlah aku dalam kasih sayangMu.

Ya Allah… bila waktu mengijinkan aku tuk memperoleh kesempatan itu, limpahkanlah rahmatMu kedalam ruh ku, agar aku selalu bertasbih menyebut namaMu.

Ya..Allah…..jika waktu yang aku nanti telah datang menghampiri, bimbinglah raga ini tuk mengucap

La illahaillallah Muhammadurrosullullah” (Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah untusan Allah)....

Bila maut telah tiba…

Tak ada lagi suara yang menyerukan kesombongan

Tak ada lagi tangan yang merasakan kekerasan

Tak ada lagi hati yang merasakan kesedihan

Yang tersisa hanyalah amal dan dosa..

Harta yang aku kumpulkan selama ini, hanyalah simbolik kerakusan dunia

Kedudukan yang aku junjung bertahun-tahun ini, hanyalah simbolik kesombongan manusia..

Lalu apa yang aku cari selama ini….?

Kepuasan yang hanya meninggalkan dosa

Kesombongan yang hanya meninggalkan nista

Bila maut telah tiba…..

Terputuslah sudah jalinan saudara, teman, kekasih…

Harta, pangkat, kedudukan hilang ditelan bumi

Keangkuhan dunia tlah’ musnah

Yang tersisa hanyalah amal….dan dosa…

Lalu apa yang aku lakukan slama ini…?

Umur bagaikan pedang yang menyayat setiap jiwa yang bernafas

Umurlah yang memulai adanya waktu

Dan umurlah yang akan mengakhiri perjalanan waktu

Bila kerongkongan ini terangkat…

Nyawa ini merenggang…dan nafas ini terhenti…

Kematianlah yang terjadi…!!

Lalu apa yang aku nanti selama ini..?

Padang Mahsyar tlah menunggu setiap jiwa pendosa

Menunggu dimulainya hari perhitungan…

Malaikat tlah berdiri,’tuk meminta setiap jiwa yang bernyawa

Jiwa yang selalu keruh dengan kesombongan dan kenistaan...

Bila maut telah tiba…

Akankah raga ini dapat tunduk dihadapanMu, memohon ampun atas kekhilafan dan kedzholimanku

Akankah mulut ini dapat mengucap tasbih indah untukMu, akan kebesaran dan keagunganMu

Tuhan….

Bila maut telah tiba

Bimbinglah raga ini tuk mengucap “La illaha illallah”

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun