Satu spasi lagi dalam aleniaku....
Menjorok masuk keruangan baru dalam pena masa depan
Ia mengajakku tuk menulis lagi…mencipta lagi…..
“Jangan hanya mengulang, buatlah yang baru dan tinggalkanlah yang lama” katanya...
Dihadapkannya lembar putih kosong disertai pena dengan tinta warna-warni
“Kau ingin memilih tinta warna apa?” tanyanya
Di kibas-kibaskannya kertas itu di hadapanku.....
Ditariknya tanganku, dipaksanya ‘tuk memilih satu tinta warna itu....
Aku hanya terdiam...mengangkat penapun aku belum mampu...
Masih teringat jelas malam itu.., saat diri tercengang hanyut dalam kepasrahan
Melihat kebenaran akan janji yang slama ini Ia tuliskan......
Sungguh tangan ini masih kaku tuk’ memulainya lagi....
Satu spasi lagi dalam aleniaku....
Mulai merangkak dalam pena masa depan
Ku rangkum malam itu tuk memulai malam-malam selanjutnya
Dalam lembar baru aleniaku....
Ku jadikan semua itu sebagai ibrohku, agar ketenangan slalu menyertainya
Entah kapan ku dapat perlihatkan alenia baru ini padanya...
Paras manis dalam senyum terakhirnya
Tersirat pesan dalam garis lekuk bibirnya
Agar kita slalu bisa bertahan,
dalam genggaman yang lebih erat
Dalam langkah yang semakin mantap
Ku persembahkan ini......
Untuk senyum terindah yang pernah aku lihat.....
Ayah....semoga kau slalu dalam ketenangan
Dari.... putrimu yang slalu merindukanmu...