Mohon tunggu...
Pratiwi Adiningsih
Pratiwi Adiningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mewariskan Budaya di Dalam Keluarga, Perlukah?

15 September 2022   16:54 Diperbarui: 15 September 2022   22:27 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai macam keindahan alam beserta keanekaragamannya. Keanekaragaman tersebut bukan hanya dari satu aspek saja melainkan dari berbagai aspek, salah satunya adalah aspek budaya. Budaya Indonesia terkenal akan keunikan dan keanekaragamannya. Tapi, tahukah Anda darimana asal mula budaya diturunkan?

Berbicara mengenai budaya, keluarga sebagai institusi utama dalam kehidupan tentunya memiliki peran penting dalam pembentukan budaya serta penentu nilai-nilai di dalam keluarga yang akan diturunkan kepada generasi ke generasi demi tercapainya keluarga yang berbudi pekerti luhur, sejahtera, dan memiliki kehidupan yang baik. Disamping itu, keluarga juga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak.

Hal ini juga dibahas dalam tulisan karya Samovar dalam buku yang berjudul Communication Between Cultures yang didalamnya terdapat bahasan mengenai poin-poin Komunikasi Antar Budaya yang dipelajari melalui keluarga. Bagi seseorang yang kerap bertemu dan kerap berinteraksi dengan orang dari berbagai daerah, komunikasi antar budaya sangat perlu untuk dipelajari agar kita tahu perbedaan-perbedaan budaya yang ada serta dapat menghargai budaya tersebut dengan cara dapat menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya yang ada.

Berangkat dari pembahasan mengenai budaya yang ada di keluarga, tentunya saya pribadi memiliki pengalaman terkait hal tersebut. Sebagai seseorang yang lahir dan dibesarkan di Bali, tentunya terdapat berbagai budaya serta nilai-nilai yang diajarkan kepada saya. Di Bali terdapat istilah “Menyama Braya” yang artinya harus bisa bersosialisasi, membantu sesama, serta menghargai perbedaan dalam artian menganggap semua orang adalah keluarga. Bagi keluarga saya, “nyama braya” menjadi sangat penting dalam kehidupan dan selalu diajarkan dari generasi ke generasi karena kita sadar bahwa kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain dan hidup berdampingan.

Contohnya ketika terdapat keluarga yang meninggal dunia. Pelaksanaan upacara pembakaran mayat (ngaben) yang dilakukan oleh masyarakat Bali membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Maka dari itu tentunya seluruh masyarakat desa akan turut serta membantu karena kita semua adalah keluarga. Di keluarga saya ditanamkan “jika kita bisa menyama braya dengan baik maka orang lain juga akan baik terhadap kita, jangan pernah berhenti berbuat kebaikan dan selalu bantu sesama.” Hal tersebut merupakan salah satu fungsi sosial yang diajarkan dalam keluarga saya.

Bukan hanya itu, terdapat hal yang sudah diajarkan secara turun temurun dalam keluarga saya. Dimulai dari kakek dan nenek saya, diturunkan ke orang tua saya, kemudian diturunkan lagi kepada saya. Hal tersebut adalah budaya berbagi. Budaya ini mengajarkan kepada saya untuk tidak serakah atas apa yang saya punya dan harus selalu bersyukur. Seperti contohnya, jika saya memiliki satu roti dan hanya tersisa satu roti tersebut, maka saya harus membaginya dengan ketiga saudara saya agar kami semua dapat merasakan kenikmatan roti tersebut. Budaya yang sudah ditanamkan sejak kecil ini melekat pada diri saya dan semakin saya beranjak dewasa, saya sadar bahwa berbagi adalah hal kecil yang dapat membuat saya sangat bahagia.

Di samping budaya, saya juga teringat akan nilai turun-temurun yang diajarkan dalam keluarga saya. Nilai yang dianggap paling penting dalam keluarga saya dari generasi ke generasi adalah kejujuran dan tanggung jawab. Sebenarnya, kedua nilai tersebut adalah nilai dasar yang harus diterapkan oleh semua orang. Namun, tidak semua orang bisa menerapkan hal itu dalam dirinya. Kedua nilai tersebut menjadi sangat penting bagi keluarga saya karena menurut keluarga saya, kejujuran dan tanggung jawab akan membentuk kita menjadi “manusia” seutuhnya. Jika di dalam diri kita tidak ditegaskan kedua nilai tersebut, keluarga saya percaya bahwa kita tidak akan mendapatkan kesuksesan dalam hidup.

Maka dari itu, keluarga memegang peran yang sangat penting dalam meneruskan suatu budaya sehingga budaya dan nilai-nilai yang sudah diciptakan oleh nenek moyang kita terus dapat berlanjut dan tidak tergerus oleh perubahan zaman. Sebagai generasi muda kita juga harus memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan budaya yang sudah diwariskan kepada kita karena, jika bukan kita, siapa lagi?

Daftar Pustaka

Samovar,L.A, Porter, R.E ,McDaniel, E.R, Roy,C.S .Communication:Between Cultures. 14th edition. Cengage Learning. Boston:USA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun