Mohon tunggu...
Pratik Suhendar
Pratik Suhendar Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Saya seorang karyawan swasta, saya membuat ini tidak lain adalah untuk pemenuhan tugas dari kampus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengurai Stereotip dan Menciptakan Kesetaraan

31 Juli 2023   12:34 Diperbarui: 31 Juli 2023   16:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hai, Sobat Pembaca! Kalian pasti pernah mendengar istilah "gender," bukan? Di berbagai jenis media, mulai dari televisi, internet, hingga koran dan majalah, istilah ini sering menjadi perbincangan hangat. Namun, apakah Sobat pernah mempertimbangkan bagaimana masalah gender tercermin dalam media yang kita gunakan setiap hari? Dalam artikel ini, kita akan membahas masalah gender dalam media secara menyeluruh dan mengenal lebih banyak tentang pentingnya menciptakan kesetaraan melalui media.

Berbicara tentang masalah gender berarti kita berbicara tentang peran, hak, dan kewajiban yang berbeda yang dimiliki laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Banyak orang memiliki stereotip gender yang kuat, yang sering diperkuat oleh media. Perlu diingat bahwa media tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, tetapi juga berfungsi sebagai alat yang sangat efektif untuk membentuk perspektif dan pemahaman kita tentang dunia.

Mari kita mulai dengan membahas representasi gender dalam media. Seringkali, jika teman Anda memperhatikan, perempuan digambarkan sebagai makhluk lemah yang selalu membutuhkan perhatian dan perlindungan. Mereka sering dihadapkan pada tanggung jawab sebagai pasangan yang setia atau ibu. Laki-laki, di sisi lain, sering digambarkan sebagai maskulinitas yang menekankan kekuatan fisik dan kontrol. Representasi seperti ini memberi kita gambaran singkat tentang bagaimana seorang laki-laki atau perempuan harus berperilaku dan bertindak.

Selain itu, media cenderung mempromosikan gagasan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki minat dan bakat yang berbeda. Iklan mainan sering menampilkan laki-laki bermain truk dan perempuan bermain boneka. Meskipun demikian, minat dan bakat seseorang tidak dipengaruhi oleh jenis kelaminnya. Stereotip seperti ini dapat menghalangi anak-anak kita untuk mengembangkan bakat dan minat mereka sendiri.

Kita juga harus berbicara tentang masalah persepsi tubuh dalam media. Media sering menggambarkan tubuh perempuan yang ideal dengan ukuran yang dianggap "ideal". Namun, tubuh ideal sebenarnya berbeda-beda bagi setiap orang. Akibatnya, banyak perempuan merasa tidak percaya diri dan merasa perlu untuk memenuhi standar yang tidak masuk akal tersebut.

Selain itu, masalah gender dalam media juga mencakup representasi orang LGBTQ+ yang sering diabaikan atau bahkan distigmatisasi. Banyak kali, media gagal memberikan peran dan representasi yang adil bagi komunitas ini. Meskipun demikian, keberagaman gender dan seksual adalah keniscayaan masyarakat yang semakin maju.

Namun, ini tidak berarti bahwa semua media memiliki pandangan yang negatif tentang masalah gender. Beberapa jenis media telah mulai menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dan mendukung pemberdayaan perempuan. Kampanye-kampanye yang meningkatkan kesadaran publik tentang kesetaraan gender terus muncul di berbagai platform media.

Jadi, bagaimana kita secara pribadi dapat membantu mengubah masalah gender melalui media? Pertama dan terpenting, kita harus dapat menjadi pengguna media yang kritis. Hindari mengkonsumsi semua informasi yang diberikan oleh media. Renungkan apakah konten memperkuat stereotip gender atau mendukung kesetaraan.

Kedua, bantu media yang memberikan peran dan representasi yang positif bagi laki-laki dan perempuan. Dukung dan hargai konten yang menghargai kesetaraan gender dan menghargai keberagaman dalam masyarakat.

Ketiga, mari kita ikut serta secara aktif dalam kampanye yang menyuarakan masalah gender. bukan hanya melalui media sosial, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari. Kita dapat membuat masa depan yang lebih adil dan setara dengan bekerja sama.

Media dan isu gendernya memang bukanlah masalah yang kecil. Perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri, dan media, sebagai sarana komunikasi yang kuat, dapat menjadi alat untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkeadilan gender. Mari kita bersama-sama menjadikan media sebagai alat yang bermanfaat untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat kita!

Ditulis oleh : Pratik Suhendar. ( Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia )

Tujuan : Sebagai pemenuhan nilai tugas UAS

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun