Mohon tunggu...
Pratama Galang Tata Aditama
Pratama Galang Tata Aditama Mohon Tunggu... -

bagiku.... untuk pencapaian maksimal dalam hidup akan muncul pilihan antara terus melangkah maju atau berlari ke depan tanpa peduli keadaan diri. karna mimpi itu untuk di perjuangkan, bukan di nikmati penyesalannya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mahasiswa Tingkat Akhir yang Belum Berakhir

3 April 2013   18:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:47 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tulisan ini sedikit provokatif, dilematis, dan galauis. Tapi sekali lagi maaf – maaf nih, bukan untuk menyinggung atau membuat sensitif tingkat dewa buat kamu-kamu yang lagi bejibaku dengan masalah akhir ( red : Tugas Akhir ) enggak kelar-kelar. hehe.. be honest, tulisan ini sebenarnya adalah curhatan sang pemilik blog yang mana saat ini masih belum kelar tuh menanggalkan status mahasiswa D3. Dibilang curhatan sebenernya enggak juga sih, ini lebih kepada cerita “pembelajaran” yang saya temukan selama menikmati hari-hari perjuangan menuju kemerdekaan ( red : lulus ). Well, udah enggak kerasa gue udah Tiga tahun kuliah di STT Telematika Telkom Purwokerto. And you know what, udah ada maba. Yeaah..mahasiswa baru ( Maba ) angkatan 2012 bro sist, sedangkan gue, gue adalah maba 2009. Maba juga sih judulnya, tapi Mahasiswa Baheula. hihihi… Oke, lupakan apa itu disparitas kesenjangan angkatan, yang penting sama-sama mahasiswa STT Telematika Telkom Purwokerto <— ” Ngeeleees teruus “ Bicara kelulusan itu, gue akuin lah pasti menjadi moment/titik/keadaan yang bikin semua terharu membiru. Kalau gue liat-liat nih mereka yang udah lulus (Baik dari kampus gue ato kampus tetangga), ketika yudisium dan ketuk palu dinyatakan lulus, itu rasanya macem-macem. Ini dia opini dari temen gue : ” Ketika dinyatakan lulus itu, rasanya seperti bebas hutang “. ( Menurut Mr. X yang sering ngutang di kantin atau sama temen gue. ada lagi yang berkomentar, tentang kelulusan, menurutnya  ” kelulusan itu rasanya lega kayak habis hijab qabul ” ( Menurut Mrs.Y yang ternayta udah menikah ). intinya macem-macem kan makna dan perspektif kelulusan. Masuk kuliah di  STT Telematika Telkom Purwokerto itu enggak mudah, apalagi ternyata jalan hidup gue berlabuh di  STT Telematika Telkom Purwokerto ini. Mulai dari perjuangan untuk seleksi dan akhirnya diterima di SMK Telkom Purwokerto jurusan Tekhnik Jaringan Akses Pelanggan, hingga akhirnya gue diterima di  STT Telematika Telkom Purwokerto jurusan Tekhnik Telekomunikasi. Nah kayak gini nih, gue selalu flash back kalau lagi galau tingkat dewa meratapi hidup “Kapan gue lulus”. hehe.. ya..sekedar untuk menyemangati diri sendiri kalau jalan hidup gue harus tuntas. Kalau udah starting, berarti harus Finish. Oh ..iya terkait penyemangat hidup, ini juga yang menarik. Di kampus gue pasti ketemu sama angkatan atas yang deadline “cuci gudang” . Banyak cerita yang gue dapet dari mereka. Mulai dari kenapa mereka lulusnya lama, sampe kepada tantangan-tantangan yang mereka hadapi. Banyak dari mereka yang menyepelekan transkip nilai, administrasi, dan bla..bla..bla.. alhasil ketika udah deadline mereka kelabakan. Mau enggak mau mereka harus ketemu dosen yang bersangkutan agar mendapatkan perbaikan nilai. Masalahnya enggak semudah itu ternayata. PR terbesar adalah bagaimana menghadapi dosen, artinya di sini mental. Wah..pokoknya compicated lah, tapi gue banyak belajar dari mereka. Bahwa musuh terbesar diri lo ya .. diri kita sendiri. Dari sejumlah senior yang deadline , ternyata mereka ada juga yang semangat untuk mengakhiri Diploma hingga tuntas. Katakanlah ia bernama Tikus. Angaktan 2008 yang sudah memiliki istri yang sedang hamil. Ia bercerita ke gue, bahwa salah satu penyemangat terbesat adalah istrinya. Kalau bukan istrinyanya yang kasih semangat, mungkin gue udah DO, katanya. Dan bener aja, gue salut lah sama perjuangannya. Hm..tapi kali ini gue ga bisa ambil buat diterapkan ke diri gue. haha..doi udah nikah, lah gue, pacaran aja masih suka berantem gara gara masalah sepele. Cerita-cerita membuat gue sadar dan kembali mengingat, ada berapa banyak temen yang udah kasih semangat ke gue. ” Ayoo.. Galang!! pasti bisa “ ” Ayoo..kapan lagi bimbingan?? “ ” Gimana Lang tadi bimbingannya ?? “ dan masih setumpuk kalimat seru dan tanya memenuhi pesan singkat telepon genggam gue. Itu belum seberapa kawan, kalau waktunya gue pulang ke rumah, itu yang namanya nyokap, enggak pernah berhenti absen nanyain gimana Tugas Akhir gue. Jujur, rasanya itu muak bagi gue. Entahlah, mungkin ini terpaan yang terus menerus gue dapat, dan akhirnya gue bosen dan muak dengan itu semua. maaf ya sedikit heroik dan antagonis. Tapi boleh dong gue jujur sama apa yang gue rasa. hahaha.. dan lo semua harus tau, siang ini waktu gua bangun tidur n nyalain TV, gua lihat berita Mahasiswa tingkat Akhir yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri itu Konyol banget. Kesabaran gue bener-bener diuji dan ternyata gue memang belom sabar menjalankan ini sebagai dari bagian jihad fiisabilillah. Belum lagi nih, kalau udah ketemu saudara-saudara. Pasti yang ditanya, ” Eh..Galang udah lulus ya? “ atau kalau enggak, ” Gimana kuliahnya Lang? “ aaargh…itu rasanya gue pengen banget bikin name tag gede di dada, bertuliskan ” ATTENTION, GUE BELOM LULUS. PUAS LO!!! “. itulah ide gila gue muncul secara heroik. di sela-sela gue berpikir heroik kayak gitu, hati kecil yang di diri gue selalu membisikan, ” Tenang Lang !!. Enggak usah mikirin orang lain. Lo fokus sama diri lo. Dan percaya apa yang lo alami saat ini, adalah paitnya dari manisnya masa depan lo nanti pasca kampus “. Yeah..untung gue masih punya malaikat di diri gue. Cuman itu yang enggak gue dapet dari kata-kata penyemangat orang lain. Dan disitu juga, gue selamanya menganggap bahwa diri gue adalah motivasi untuk diri gue sendiri. Hm..bukan berati gue enggak menganggap orang lain bukan berati buat gue, tapi 90% penyemangat hidup itu cuman ada pada diri lo sendiri, sisanya adalah orang tua dan orang lain. Gue nulis cerita gue ini, bukan sebuah cerita yang belum terbukti benar, karena saat ini toh gue blom lulus. Tapi..gue nulis cerita ini karena gue yakin, dengan hari ini, pasti akan berwujud manis. inget kalimat yang oke banget nih, ” Optimism Is The Faith That Leads To Achievement. Nothing Can Be Done Without Hope Or Confidence “ ( Helen Keller ) catatan ini pernah di Upload DI SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun