Saat ini lagi booming istilah Industry 4.0, sebuah era di mana autonomous engine akan menggantikan peran manusia dalam menjalankan sebuah pekerjaan. Perubahan drastis yang akan memberikan efek besar dalam sejarah manusia sejak dari Industri 1.0, di mana priode peralihan dari stage Industri 1.0 ke Industri 2.0 memerlukan waktu lebih dari 1 abad, begitu juga dengan jangka waktu priode peralihan dari Industri 2.0 ke Industri 3.0 lebih dari 1 abad.
Namun transisi dari Industry 3.0 ke Industri 4.0 kurang dari 50 tahun, hal ini yang memberikan pertanyaan besar apakah kita siap menghadapi masa transisi ini? apakah umat manusia secara mental dapat mengikuti perubahan yang terjadi?
Di tahun 2005, saya pernah mengikuti kursus bahasa pemograman. Software yang digunakan adalah Microsoft visual basic, berbekal kode ", ( Â , Â ) , ", ?. Â Alogoritma berpikir untuk membuat sebuah program dasar sangat detail. Setiap kode yang di tulis harus berurut dan apabila ada kesalahan tanda sekecil apapun, program di pastikan tidak akan berfungsi seperti yang di inginkan.
Dapat di bayangkan untuk membuat sebuah program sederhana memerlukan kerumitan dan ketelitian yang ekstra
Saat ini hal tersebut telah berubah. Di sesi demo preview yang saya ikuti berserta anak saya, bahasa program menjadi lebih fun. Anak saya berumur 7 tahun, merupakan generasi alpha.
Sesi demo Pertama : Layar permainan touch screen
Di sesi demo, terdapat tahapan dari mulai stage yang mudah sampai stage yang lebih "complicated".  Bagi anak saya yang berumur 7 tahun, perlu pemahaman lebih agar bisa mengikuti rekan2 nya yg berusia  diatas nya. Namun dengan system pelajaran "pairing" di mana yang lebih pintar akan mengajari yang lain, maka kelas tersebut memberikan sentuhan berbeda yaitu kekompakan dan kebersamaan.
Hal ini berbeda dengan metode pelajaran yang pada umum nya memakai system rangking, sehingga kebanyakan anak yang pintar akan menyembunyikan kelebihannya sendiri.