Kota batam, kota di ujung barat indonesia perbatasan dari 2 negara tetangga yaitu singapura dan malaysia. Pusat dari pertumbuhan ekonomi provinsi kepulauan riau, kota batam di topang oleh menjamurnya kawasan industri dan booming nya proyek galangan kapal pada periode awal 2000an. Ratusan bahkan ribuan pekerja dari berbagai daerah memadati kota batam saat itu.
Namun 3 tahun belakangan ini, trend kota industri mulai redup, dan "ber-evolusi" menjadi kota wisata sebagai mana yg di canangkan oleh pemerintah kota batam (walikota batam)
Di balik Industrialisasi kota batam , Tersimpan spot-spot wisata alam yg memberikan sentuhan"penyejuk" serta "obat alami" untuk menurunkan tingkat stress bagi masyarakat perkotaan.
Salah satu tulisan saya sebelum ny mengenai wisata di kota batam yaitu taman raya batam (referensi klik di sini). Kali ini saya akan mengupas mengenai wisata taman rusa (Tanduk rusa yg "telah" kembali) Â dan taman kelinci (Rindu serindu rindunya dgn "Telinga kelinci")
Tanduk rusa yg "telah" kembali
Sebuah kawasan jogging track yg di kelola oleh BP batam (Baca Badan Pengusahan Batam). Dari berbagai sumber yang saya cari di internet, tidak jelas kapan kawasan ini bangun oleh BP batam. akan tetapi pada awalnya taman rusa tersebut merupakan tempat penangkaran rusa yang di kelola oleh gudang logistik BP Batam sejak tahun 2000an. (sumber di sini). baru beberapa tahun terakhir di buka untuk umum, dan dari info lapangan yang saya dapatkan, taman rusa dalam progress pemugaran agar dapat mencerminkan wisata alam yang sejuk dan rindang.
Lokasinya di dalam kawasan Markas Kompi Brimobda Riau, Jl. Cipto Mangunkusumo. Sekitar 400 ratus meter sebelum gerbang Terminal Fery Sekupang (arah menuju rumah sakit otorita batam) belok kanan. Â
Suara dari hewan tonggeret, terkenang seperti masa kecil sewaktu di kampung seolah menyambut kedatangan kami sekeluarga saat memakirkan mobil.
Terlihat rusa-rusa tersebut akrab dgn pengunjung. Saat di sodorkan wortel di pagar, rusa-rusa tsb langsung mendatangi. Tanpa malu2 langsung melahap nya
Setelah seminggu bekerja, menikmati suara hewan dan rindang pohon akan mengurangi beban di pundak..(sedikit melankolis)
Tepat satu jam setelah puas berkeliling, kami melanjutkan wisata ke "tetangga" rusa yaitu taman kelinci yang lokasi ny hanya berjarak 10 menit .
Sering di gambarkan sebagai tokoh yang lucu di dunia kartun. Sebagai contoh, Hollywood mengangkat 5 filem yang menggambar si "rabbit" sebagai tokoh utama  (referensi klik di sini) yaitu, WHITE RABBIT (Film ALICE IN WONDERLAND), THUMPER (Film BAMBI), BUG BUNNY (Film LOONEY TUNES), RABBIT (Film WINNIE THE POOH) dan ROGER RABBIT  (Film WHO FRAMED ROGER RABBIT). Sedangkan di jepang,ada sebuah pulau yang penghuni nya adalah kelinci yaitu pulau Okunoshima (referensi di sini)Â
Di urutan 12 shio dalam budaya tionghia, seseorang yang lahir di tahun kelinci mempunyai karkter yang tidak lepas di sifat dan visualisasi anatomi seekor kelinci yaitu pendiam, pemalu, retrospektif dan bertenggang rasa (referensi di sini)
Setiba di taman kelinci, dengan kontur tanah kontur yang sama  dengan taman rusa yaitu perbukitan yang di sulap menjadi spot wisata atam. Namun kali ini taman kelinci mempunyai kemiringan tebing yang lebih mendekati garis vertical.Â
Memasuki tempat parkir yang telah di jaga oleh pemuda tempatan. Dengan karcis parkir seharga 5000, mobil di arahkan dengan baik oleh penjaga parker tsb. Sayangnya tidak ada karcis yng berupa fisik sehingga bisa masuk kedalam pendapatan daerah kota batam . (referensi tulisan saya sebelum nya di sini).
Memasuki kawasan taman kelinci, setiap pengunjung di atas 5 tahun di kenai biaya Rp. 10.000 dan di bawah 5 tahun Rp. 5.000. Kali ini ada karcis resmi sehingga hasil dari pendapatan bisa di data dan di setor kenegara. Â Hitung-hitung membantu pendapatan asli daerah sekaligus berwisata dari pada keluar negeri alias hemat.
Di dalam kawasan tersebut terdapat beberapa arena yang bisa di kunjungi yaitu :
- Kawasan kelinci
- Arena bermain anak
- Kolam kura2 dan bangau
- Permainan berayun di tali dengan menggunakan safety harness
Di karenakan waktu telah menunjukkan pukul 10 pagi, saya hanya mengunjungi kawasan kelinci. Di kawasan kelinci tsb, di penuhi dengan kelinci-kelinci yang bebas berkeliaran. Walaupun kawasan tsb berkontur perbukitan, kelinci-kelinci tetap bergerak lincah kesana kemari.Â
Karakter kelinci yang pemalu membuat pengunjung merasa gemas ingin mendekati nya. Untuk memancing kelinci mendekat, pengunjung harus membawa makanan kesukaan nya.. nah, lagi pengelola menjual 2 tipe makanan yang dapat di beli yaitu :
- Wortel di hargai 10 rb perbungkus
- Sayur bayam  di hargai 5 rb perbungkus
Anak2 riang gembira dapat memberikan makan kelinci. Dengan telinga yang berdiri kelinci memakan makan tersebut, sambil anak2 membelai bulu kelinci yang lembut.
Rupanya pengelola paham dengan kodrat generasi millennial dan generasi Z yang suka ber selfie ataupun welfie ria.
Peran serta pemerintah kota dan BP Batam.
Sebagaimana yang telah di ketahui bersama, kota batam di kelola oleh 2 instasi pemenrintah yaitu BP batam dan pemerintah kota batam. Saya tidak akan membahas perbedaan dari masing instasi tsb, akan tetapi dengan evolusi kota batam menjadi kota wisata, dengan data bahwa di liburan natal dan tahun baru 2019 kunjungan wisman telah mencapai 51.000 wisatawan (referensi di sini) .Â
Target di tahun 2019 jumlah wisatawan mancanegara mencapai 4 juta wisman (referensi di sini), di tambah data untuk penduduk batam sendiri yang berwisata akhir pekan, adalah sebuah potensi pasar yang sangat besar untuk di kelola dengan manajemen yang "profesional".
Artinya, pendapatan asli daerah akan meningkat apabila pemkot ataupun bp batam  memberikan ruang gerak serta mendukung dari swasta untuk mengelola spot2 wisata alam secara profesional.
Walapun 2 spot wisata alam di atas, saya nilai dengan nilai 6,5 dari skala 10 perlu perbaikan menyeluruh dari mulai kapasitas parker yang memadai, keramahan dari pengelola, menngoptimalkan ruang visualisasi dari "objek" yang di tawarkan", menggandeng event organizer - event organizer  tempatan untuk mengadakan acara2 yang bersifat pendidikan alam di taman tsb, dan masih banyak lagi.Â
Saya memimpikan suata hari wisata-wisata alam ini dapat menyaingi alam buatan di singapura yaitu "garden the bay" di marina bay sands. Bukan tidak mungkin bisa menggandeng paket wisata wisman untuk satu paket dengan wisatawan yang ada di singapura di karenakan batam mempunyai hutan alam yang masih terawat.
Hal-hal tersebut tentu saja memerlukan waktu dan dukungan dari berbagai stakeholder khususnya pemkot batam dan bp batam.
Semoga
Untuk indonesia yang lebih baikÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H