Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stop Hoax! Sekarang!

3 Oktober 2018   20:06 Diperbarui: 3 Oktober 2018   20:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hoax, satu kata yang begitu populer saat ini. Saat saya mengenal medsos FB di tahun 2008, sangat sedikit berita berita hoax yang ada. Malah bisa di hitung dengan jari. Media online yg ada saat itu terbilang sedikit. Validasi berita bisa di katakan mencapai 90 persen. 

Saat ini, 10 tahun setelah saya mengenal FB, saya sangat jarang menggunakan MEDSOS tersebut. Berita-berita "hoax" yang sering menghiasi halaman2 depan medsos. Berita yang memancing keributan para netizen. Saling mencaci maki, menghujat, bukan budaya bangsa indonesia. Bangsa yang terkenal akan sopan santun, ramah tamah serta berbudi pekerti luhur. 

Indonesia "krisis" oleh hoax

Bagaikan cendawan di waktu hujan. Memasuki musim pemilu dan pilpres, sebaran hoax makin menjadi jadi. Dan yang terheboh dan terbaru. Hoax penganiayan seorang wanita berumur 70an, seorang aktivis yg lantang, yg kritis. Sedemikian dashyat nya tsunami oleh hoax tsb hingga capres no 2 menggelar konpres. Tudingan demi tudingan di layangkan. Para aktivis peduli "RS" berkumpul dan menghempaskan "kesalahan" kepada capres no.1.  Membuat suasana makin panas di akar rumput, di tengah indonesia berduka akan gempa dan tsunami di palu dan donggal.

Stop hoax, sekarang juga!!

Sudahilah kawan, mari kita bangun kebersamaan akan persaudaraan. Indonesia ini besar. Mari bersaing secara sehat. 

Hidupkan benih2 persaudaraan. Hindari berita berita hoax. 

Akhirnya hanya akan ada perpecahaan dan permusuhan bila hoax yang terus menerus dipupuk.

Batam 3 oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun